Perasaan saya meledak hingga saya berpikir saya tidak boleh melakukan kesalahan apapun di masa depan. Jika ada hari dimana kebencian saya terhadap saya sendiri, tidak ada hari lain ketika saya terlihat lebih buruk dari hari itu. Padahal, hijrah yang baik itu tidak membuat siapapun tertekan.
Ketika saya pertama kali mendengar kata hijrah, saya memikirkannya ketika saya melihat orang-orang yang mengatakan bahwa hijrah adalah suatu keharusan. Orang yang berhijrah akan selalu memiliki harga diri setiap harinya.Â
Jadi, suatu hari ketika saya berpikir saya sedang menjadi orang yang buruk dan jahat, saya berpikir bahwa saya tidak memiliki harga diri. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu saya memahami bahwa jika kita ingin memiliki harga diri yang baik, maka kita harus memiliki perilaku dan kasih sayang ketika melihat diri sendiri dan orang lain. Itu adalah awal yang penting dalam proses berhijrah.
Akan banyak orang yang mengatakan bahwa  ketika saya berpikir saya telah memiliki apa yang saya inginkan, saya mendapat banyak saran untuk teruslah mencari uang dan banyak-banyaklah di luar rumah untuk belanja dan perawatan.Â
Jadi, sejak itu saya berpikir teman-teman saya tidak baik. Namun, saya berubah pikiran. Mereka bukanlah orang jahat, mereka hanya tidak tahu saja. Mereka tidak tahu ketika sesuatu itu "cukup" maka itu cukup dan saya mempelajarinya sewaktu dalam proses berhijrah.
Sewaktu saya mempercayai bahwa semua orang itu baik, saya merasa itu benar. Saya meminta izin mendirikan ibadah di sela-sela aktivitas lalu ada beberapa teman yang mengatakan "Sebentar lagi ini selesai, jadi tunggulah" membuat saya berani mengatakan "Apa yang dicari dunia, tidak selesaipun tidak apa-apa.Â
Ayo pergi sembahyang." Teman-teman saya memahami dan mengerti bahwa kita harus saling menghargai keputusan. Singkatnya dari kisah tadi, saya ingin menyampaikan bahwa jangan hanya bergaul dengan orang-orang yang kita anggap baik.Â
Saya berpikir ketika kita sudah mencoba untuk mengatakan apa yang akan kita katakan dengan lembut maka itu sudah selangkah lebih baik bagi diri sendiri juga bagi orang tersebut meskipun berlawanan. Jangan egois untuk bergaul dengan orang-orang yang berguna dan berpihak pada kita. Kita tidak akan melihat kita tumbuh karena kita tidak banyak berpengaruh.
 Oleh karena itu, saya memberontak kalimat "jadilh orang baik" karena tidak akan membuat kita tumbuh dan kita tidak akan mengerti pentingnya kebaikan.
Jujur, saya tidak menjadikan kata hijrah sebagai beban yang harus dilakukan. Semua yang saya lakukan, mulai dari menjaga diri, privasi, menghargai orang lain, jujur dengan diri sendiri merupakan hal-hal yang terjadi dengan sendirinya. Menjaga diri dan privasi dengan menggunakan media sosial seperlunya, dan memahami bahwa dunia ini tak selamanya ada.Â
Dunia ini juga tidak selamanya memihak saya. Menghargai orang lain dengan banyak silaturahmi dan mensyukuri tiap detik yang diberikan. Jujur dengan diri sendiri adalah hal yang mudah diucapkan, tetapi terkadang sulit dilakukan. Saya juga belajar bahwa kejujuran dan ketulusan dapat dirasakan ke dalam hati, meski tidak terlihat.Â