Saya juga sempat bimbang di tengah jalan, apakah yang sudah saya lakukan ini benar. Bagaimana bisa tahu itu benar? Hijrah yang benar adalah hijrah yang tidak membuatmu lebih jauh dari Allah. Hijrah yang benar juga tidak membuatmu lebih jauh dari teman-teman lama. Hijrah yang benar juga tidak membuat hidupmu lebih sepi.Â
Hijrah yang benar adalah hijrah yang membuatmu aman dan tenang. Jadi, ya seperti itulah. Hijrahlah, tetapi tentu harus ingat bahwa tetaplah menjadi dirimu sendiri. Â Tetaplah apa adanya, cobalah untuk tidak menghakimi masa lalu.Â
Tentu, semuanya butuh proses. Tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat. Belajar hijrah bukan untuk satu keyakinan saja, semua orang dapat melakukannya sesuai aturan yang ada.
Jika hidup di dunia masih terasa berat dan makin sering gelisah setelah berhijrah, maka ada yang harus diperbaiki dalam proses hijrah tersebut.  Kehidupan setelah berhijrah  dengan benar justru akan membuatmu damai dengan diri sendiri dan orang lain.  Tidak ada proses hijrah yang terlambat. Semua yang ada di dunia ini pun bekerja sesuai dengan garis waktunya masing-masing. Semuanya masih dapat dilakukan selagi masih ada kemauan. You’re not late. You’re not early. You’re very much on time.
Niatkan hijrah untuk kebaikan sesama. Pun dapat dimulai dengan mengakui kekurangan diri sendiri. Akui dan maafkan kekurangan itu. Simply said, everyone walks a different path, has a different story, and has different needs. Don’t ever look down on others.
Allah Maha Pengampun, Allah Maha Penyayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H