Mohon tunggu...
Nabila Putri Syasabil
Nabila Putri Syasabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Fatum Brutum Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Sejarah Berseragam: Sebuah Ulasan Buku

12 November 2020   21:15 Diperbarui: 12 November 2020   21:31 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun demikian, dalam ranah ideologi, kegiatan Pusat Sejarah ABRI membuktikan bahwa mereka memperhatikan citra mereka dan terus-menerus berusaha memperbaiki citra mereka di mata rakyat. Para kurator museum Pusat Sejarah ABRI menyadari bahwa ada orang Indonesia yang takut pada militer. Mereka mengambil langkah untuk mengatasi rasa takut ini dengan membuat museum mereka menjadi tempat yang lebih ramah.

Sesudah zaman Orde Baru di Indonesia, iklim keterbukaan yang lebih besar memungkinkan ditantangnya secara terbuka kebenaran sejarah yang dibuat oleh negara. Tantangan-tantangan ini merupakan bukti betapa ketatnya sejarah dijaga dalam periode Orde Baru.

Namun demikian, menarik untuk diperhatikan bahwa pada tahun 2004, hanya enam tahun setelah jatuhnya Soeharto, dalam suatu pemilihan umum presiden yang demokratis, rakyat Indonesia memilih Susilo Bambang Yudhoyono, seorang purnawirawan, sebagai presiden. Tampaknya, walaupun ada keinginan untuk mengakhiri militerisme zaman Orde Baru, dalam banyak orang Indonesia sudah tertanam persepsi bahwa militer merupakan pemimpin bangsa yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun