Sesampainya di tempat  itu ia menengok kesana kemari, "Untunglah dia belum datang."
Ia memilih tempat duduk di sebelah kaca besar. Disana ia menatap langit, lalu melirik jam tangannya.
"Ugh akan turun hujan, di mana dia?"
Satu butiran air kecil menetes di kaca sebelahnya. Lalu semakin banyak.
Braakkk...
Di luar terdengar suara benda yang membentur sesuatu dan diikuti keramaian tiba-tiba.
Ia keluar. Namun butiran air jatuh semakin deras. Orang-orang di sekitarnya menanyakan sesuatu, dan dia ingin mengetahuinya. Sebuah  mobil terpakir sembarangan disana.
Ia mendekat.
Butiran air keluar dari sudut matanya bercampur menjadi satu dengan butiran air hujan.
"Dia kekasihku."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H