Mohon tunggu...
Nabila AliaFitri
Nabila AliaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang tahun 2020/2021

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Pria dan Wanita

3 April 2021   07:08 Diperbarui: 3 April 2021   07:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Benarkah tubuh pria lebih kuat dibandingkan wanita? Pada dasarnya pria adan wanita memiliki bentuk tubuh dan otot yang sama hanya saja berbeda kuantitas nya . 

Hormon Testosteron yang berlimpah pada tubuh pria berperan penting dalam bentuk otot di tubuhnya. Karenanya komposisi otot pria lebih besar dari pada wanita. {45% otot pada tubuh pria dan 35% otot pada tubuh wanita} Perbedaan komposisi otot itulah yang menjadikan alas an tubuh pria memiliki kekuatan lebih besar dari tubuh wanita.  


Selain perbedaan kuantitas otot, lemak pada tubuh wanita dan pria juga berbeda, ternyata tubuh wanita lebih banyak menyimpan lemak dibandingkan pria. Dari total berat tubuh terdapat {16% lemak pada tubuh pria dan 27% lemak pada tubuh wanita}. Tetapi kondisi ini baik bagi kaum wanita untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas. 

Berdasarkan penelitian professor Will Lassek, epidemiologi kesehatan masyarakat di Pittsburgh University, Pennsylvania, lemak yang terdapat dala 3 area(paha,pinggul dan bokong) menjadi depot bagi perkembangan otak bayi. Wanita juga membutuhkan banyak lemak untuk membuat sistem saraf, selain itu lemak pada daerah tersebut kaya akan DNA (docosahexaenoic acid), yang merupakan komponen yang dibutuhkan oleh manusia. 

Fitrah pria vs wanita 

Pria akan tetap merasa terjaga eksistensinya dengan kewajibannya dimana peran mereka sebagai'pemburu'yang menjadikannya tetap dihargai dan dicintai oleh sekelilingnya. Lalu wanita yang akan tetap bahagia dengan fitrahnya sebagai'pemelihara'dimana mereka bisa memastikan kondisi rumahnya tetep terjaga dengan baik dan aman, mengandung hingga mengantarkan sendiri bagaimana tumbuh kembang anak-anaknya hingga menjadi dewasa dan membanggakan berkat didikannya. 

Sudah dapat dipastikan bahwa kondisi fitrah ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan pria dan wanita, apalagi jika dipaksakan sama atau bahkan bertukar peran antar keduanya, maka yang pasti terjadi adalah kehidupan yang menyiksa dan tidak produktif sebagaimana mestinya. 

kini kita semakin paham bagaimana salah kaprah nya pemikiran feminisme menggiring masyarakat dunia untuk berpikiran bahwa pria dan wanita itu setara. Sehingga pemahaman ini menjustifikasi jika seharusnya apa yang dapat dikerjakan oleh pria bisa juga dikerjakan oleh wanita. Dan apa yang bisa dicapai oleh pria bisa juga dicapai oleh wanita. Namun benarkah seperti itu? 

 Benarkah pria dan wanita harus berlomba dalam truk yang sama demi menunjukkan siapa yang lebih tinggi status kemuliaan-nya?

secara fitrah penciptaan tidak ada yang bisa memungkiri bahwa pria dan wanita memang diciptakan berbeda. Sehingga tidak adil ketika menilai lelaki dengan standar wanita, ataupun sebaliknya. Pria dan wanita tercipta berbeda, bukan diciptakan untuk dikompetisikan dan bersaing sebab memang bukan di desain untuk fungsi yang sama, karena pria dan wanita punya karakter yang berbeda.

Perbedaan itu bukan ditunjukkan untuk bersaing tapi untuk saling melengkapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun