AbstractÂ
This research aims to analyze the application of ecological concepts in Taman Bungkul, Surabaya and its benefits for local residents. Taman Bungkul is a green open space that has been applied with ecological principles to create a balanced and sustainable environment. This research method involves field surveys, interviews, and secondary data analysis to evaluate the effectiveness of implementing ecological concepts in the design and management of Taman Bunkul.
The research results show that Taman Bungkul has succeeded in implementing ecological concepts by paying attention to biodiversity, water management, use of endemic plants, and maintenance of natural ecosystems. In the context of benefits for local residents, this research highlights improved mental and physical health, increased environmental sustainability, and increased social interaction among local communities. Not only environmental aspects, Taman Bungkul is also an inclusive and multifunctional public space. Children's play areas, sports fields, amphitheater and MSME sales areas fill every corner of the park. Local residents use it for various activities, such as exercising, relaxing, social interaction, and doing business. Community life is increasingly lively and closely interwoven.
Considering the success of  Taman Bungkul in implementing ecological concepts and providing benefits to local residents, this research aims to examine in more depth how the ecological concept is implemented and its impact on the environment and people's lives. Through this research, it is hoped that learning and replication of the ecological-based green open space development model can be obtained which can be applied not only in Surabaya, but also in other cities in Indonesia.
Kata Kunci: Taman Bungkul, Ekology, Benefits
AbstrakÂ
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep ekologi pada Taman Bungkul Surabaya dan manfaatnya bagi warga sekitar. Taman Bungkul merupakan salah satu ruang terbuka hijau yang telah diterapkan dengan prinsip-prinsip ekologi untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan. Metode penelitian ini melibatkan survei lapangan, wawancara, dan analisis data sekunder untuk mengevaluasi efektivitas implementasi konsep ekologi dalam desain dan pengelolaan Taman Bungkul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Bungkul telah berhasil menerapkan konsep ekologi dengan memperhatikan biodiversitas, pengelolaan air, penggunaan tanaman endemik, dan pemeliharaan ekosistem alami. Dalam konteks manfaat bagi warga sekitar, penelitian ini menyoroti peningkatan kesehatan mental dan fisik, peningkatan keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan interaksi sosial di antara komunitas lokal. Tak hanya aspek lingkungan, Taman Bungkul juga menjadi ruang publik yang inklusif dan multifungsi. Arena bermain anak, lapangan olahraga, amphitheater, dan area berjualan UMKM memenuhi setiap sudut taman. Warga sekitar memanfaatkannya untuk berbagai aktivitas, seperti berolahraga, bersantai, berinteraksi sosial, hingga berbisnis. Kehidupan masyarakat pun kian semarak dan terjalin erat.
Mengingat keberhasilan Taman Bungkul dalam menerapkan konsep ekologi dan memberikan manfaat bagi warga sekitar, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana konsep ekologi tersebut diimplementasikan dan dampaknya terhadap lingkungan serta kehidupan masyarakat. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh pembelajaran dan replikasi model pengembangan RTH berbasis ekologi yang dapat diterapkan tidak hanya di Surabaya, tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia.
Kata Kunci: Taman Bungkul, Ekologi, Manfaat
PENDAHULUAN
Kota Surabaya adalah kota besar kedua setelah Jakarta. Kota ini juga merupakan salah satu pusat urbanisasi serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang menghadapi tantangan yang cukup besar terhadap kelestarian lingkungan. Penerapan konsep ekologi di Kota Surabaya diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kota dan kelestarian lingkungan. Konsep ekologi menekankan pada interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungan, serta perlunya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam konteks perkotaan, penerapan konsep ekologi merupakan hal terpenting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan.
Peningkatan yang begitu pesat terhadap jumlah penduduk dan perkembangan perkotaan di Surabaya telah menimbulkan tekanan signifikan pada ekosistem setempat. Tantangan utama yang harus diatasi melibatkan pembangunan infrastruktur, perubahan dalam pemanfaatan lahan, dan yang paling berdampak adalah masalah polusi udara dan air. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang keseimbangan ekosistem perkotaan menjadi kebutuhan primer dalam merancang kebijakan berkelanjutan yang efektif.
Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang penting dalam lingkungan perkotaan. Taman kota berfungsi sebagai oase hijau yang menyediakan tempat rekreasi, interaksi sosial, dan penyediaan ekosistem yang sehat. Dalam konteks mempertahankan keseimbangan ekosistem perkotaan dan memberikan manfaat maksimal bagi warga sekitar, penerapan konsep ekologi dalam desain dan pengelolaan taman kota menjadi semakin penting.
Taman Bungkul di Surabaya merupakan salah satu contoh penerapan konsep ekologi yang berhasil. Taman ini telah menjadi perwujudan nyata dari upaya untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan. Taman Bungkul menerapkan prinsip-prinsip ekologi, seperti keberlanjutan biodiversitas, pengelolaan air yang efisien, serta penanaman tanaman endemik.
Penerapan konsep ekologi dalam taman kota memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Taman yang dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekologi dapat memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar, termasuk peningkatan kesehatan mental dan fisik, peningkatan keberlanjutan lingkungan, serta peluang untuk meningkatkan interaksi sosial di antara anggota komunitas.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendalami penerapan konsep ekologi pada Taman Bungkul Surabaya dan menganalisis manfaat konkret yang diperoleh oleh warga sekitar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan konsep ekologi pada taman kota di masa depan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi konsep ekologi di Kota Surabaya melibatkan langkah-langkah seperti go green (penanaman tumbuhan di setiap titik taman), pengolahan limbah, dan pemanfaatan sumber energi yang terbarukan. Ruang hijau tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga berperan dalam menjaga sirkulasi udara yang bersih, memberikan habitat bagi flora dan fauna setempat, serta meminimalisir efek panas yang dihasilkan oleh aktivitas perkotaan.
Sementara itu, Pengelolaan sampah yang baik juga merupakan bagian penting dari upaya berkelanjutan Kota Surabaya. Dengan meminimalisir dampak berbahaya pada lingkungan, upaya ini berperan dalam mengurangi adanya pencemaran dan menerapkan sistem daur ulang. Dalam lingkungan ekonomi yang semakin mengarah ke sistem sirkular, pengolahan sampah yang baik menjadi komponen yang semakin penting dalam upaya mencapai pembangunan yang ramah lingkungan. Pengelolaan sampah yang efisien memiliki potensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan daur ulang adalah bagian dari pemutaran ekonomi. Sejalan dengan semangat pembangunan yang berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan di lingkungan perkotaan menjadi kunci untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional yang terbatas. Dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya dan sistem energi terbarukan lainnya, Kota Surabaya dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap kerusakann lingkungan.
Dalam hal ini, dibutuhkannya kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Adanya pendidikan mengenai lingkungan hidup dan kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan untuk mendukung perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan. Dengan mewujudkan konsep ekologi,  Surabaya berpotensi menjadi  model kota yang tidak hanya berkembang secara ekonomi saja, namun juga berkomitmen untuk melestarikan  lingkungan untuk generasi yang akan datang. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam merupakan langkah penting bagi masa depan kota Surabaya yang berkelanjutan.
Umumnya pemandangan kota metropolitan identic dengan bangunan-bangunan tinggi seperti Gedung-gedung perkantoran, Mall, Hotel, Pabrik dan lain lain. Oleh sebab itu tidak sedikit masyarakat perkotaan yang memilih menghabiskan akhir pekannya untuk pergi ke luar kota, sebagian besar mencari lokasi wisata yang berbeda dari tempat tinggalnya. Lokasi wisata yang sering kali menjadi tujuan masyarkat kota ialah yang mempunyai tema alam, baik itu taman-taman bagus, Pantai maupun pegunungan. Hal ini karena wisata alam bukan hanya menawarkan keindahan keindahan alam namun juga mempunyai fungsi sebagai pelepas penat dan sejenak menenangkan pikiran. Oleh sebab itu pemerintah berupaya membuat taman kota untuk sarana wisata atau rekreasi di dalam kota.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta sangatlah penting. Edukasi mengenai lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan. Dengan mewujudkan konsep ekologi,  Surabaya berpotensi menjadi  kota percontohan yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, namun juga berkomitmen terhadap perlindungan lingkungan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam merupakan langkah penting bagi masa depan kota Surabaya yang berkelanjutan.
Taman Bungkul terletak di samping jalan Darmo Surabaya. Awal berdiri, Taman Bungkul masih menjadi taman yang kotor dan gelap. Akan tetapi, dengan adanya perhatian dan perbaikan dari pemerintah, Taman Bungkul kini menjadi taman wisata yang ramai dikunjungi warga Surabaya dan sekitarnya. Tujuan awal pembangunan Taman Bungkul adalah sebagai bangunan tambahan dari makam tokoh sejarah atau ulama Kerajaan Majapahit yang juga memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel, letaknya tepat di samping Taman Bungkul. Dengan adanya perhatian serta inovasi  Ibu Tri Rismaharini, mantan Wali kota Surabaya, membuat Taman Bungkul sebagai salah satu taman terbesar dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya. Di antara daya tarik taman berupa area bermain anak-anak. Sejak tanggal 21 Maret Tahun 2007, Taman Bungkul mengalami revitalisasi dengan konsep  Sport, Education, dan Entertainment. Lengkap dengan berbagai fasilitas bermain, seperti arena jogging track, skateboard dan sepeda BMX track, bazar (sebuah open stage yang bisa digunakan untuk live performance berbagai jenis entertainmen), area green park seperti kolam air mancur, telpon umum, dan sentra pedagang kaki lima juga sudah difasilitasi stan yang terletak di belakang taman. Sehingga  Taman Bungkul sering dijadikan tempat berkumpul bagi muda-mudi untuk bercengkrama, termasuk saat bulan Ramadan. Sejarah Taman Bungkul Surabaya Taman Bungkul Surabaya hadir karena pengaruh Ki Ageng Supo atau dikenal sebagai Sunan Bungkul dalam usaha beliau menyebarkan agama Islam di Surabaya. Makam beliau berada di belakang taman dan menjadi tempat para warga untuk berziarah.
Bukan hanya itu, Taman Bungkul juga sebagai contoh sukses penerapan konsep ekologi di dalam ruang perkotaan, yaitu dengan menerapkan beberapa aspek berikut ini:
- Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
- Melakukan penyortiran antara sampah Organik dan Non Organik, yaitu dengan menyediakan tempat sampah berwarna hijau dan biru untuk membedakannya. Tempat sampah berwarna hijau untuk sampah Organic dan tempat sampah berwarna biru untuk sampah Non Organik yang nantinya akan dikelola dengan baik dan memeiliki nilai jual yang tinggi.
- Pemeliharaan Tumbuhan
- Taman Bungkul Surabaya berupaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati dengan menanam berbagai jenis tanaman, mempertahankan area terbuka, dan memberikan tempat hidup bagi satwa liar. Pemeliharaan tumbuh-tumbuhan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta mengurangi adanya dampakmpolusi di Tengah kota ini.
- Penggunaan Energi Terbarukan:
- Penerapan konsep ekologi di Taman Bungkul juda mencakup penggunaan energi terbarukan, seperti penerangan jalan dengan lampu-lampu tenaga surya. Langkah-langkah kecil ini dapat membantu mengurangi jejak karbon taman dan memberikan contoh positif kepada masyarakat.
- Ruang Hijau
- Dengan membangun Taman Bungkul yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, Hijau-hijauan seperti tanaman, pepohonan, dan taman yang tidak hanya memberikan keindahan visual tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan juga membersihkan sirkulasi udara.
- Pengembangan Ekowisata
- Taman Bungkul Surabaya dapat menjadi destinasi ekowisata dan kegiatan edukasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
- Pengelolaan Air Hujan
- Pengelolaan air hujan yang baik membantu peresapan air ke tanah dalam berfungsi untuk pencegahan banjir
Taman Bungkul Surabaya yang terletak di Tengah kota ini memiliki peran yang sangat penting dari segi ekologi. Dalam perkotaan modern yang terus berkembang, taman kota menjadi taman terbuka hijau yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Taman ini juga menjai contoh sukses penerapan konsep Ekologi dengan menyediakan habitat bagi flora dan fauna, menyumbang oksigen, dan berperan dalam pengelolaan air hujan, serta manajemen limbah yang baik. Taman Bungkul ini tidak hanya memperindah kota namun juga memberikan kontribusi yang nyata terhadap keseimbangan ekosistem perkotaan. Selain itu, Taman Bungkul ini berfungsi sebagai pusat pendidikan lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan menjaga keanekaragaman hayati, menyaring polusi, dan memberikan ruang terbuka yang nyaman, taman kota di Surabaya mewakili investasi strategis dalam menciptakan kota yang sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Implementasi konsep ekologi di Kota Surabaya, khususnya melalui inisiatif seperti "go green," pengolahan limbah, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan, membuktikan bahwa kota ini telah memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan perkotaannya. Ruang hijau, seperti yang terlihat dalam Taman Bungkul, tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga menjadi elemen vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan. Pengelolaan sampah yang efisien, dengan pendekatan daur ulang, tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan potensi ekonomi dalam sistem sirkular. Adopsi energi terbarukan di lingkungan perkotaan, seperti penggunaan panel surya, adalah langkah penting dalam mengurangi jejak karbon dan menurunkan ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci kesuksesan dalam menerapkan konsep ekologi. Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan memainkan peran krusial dalam mendukung perubahan perilaku menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Taman Bungkul Surabaya, sebagai contoh nyata dari penerapan konsep ekologi, menunjukkan bahwa taman kota bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga sebagai wadah untuk melestarikan lingkungan dan mempromosikan kesadaran lingkungan. Dengan menjaga keberlanjutan ekosistem perkotaan, Surabaya memiliki potensi untuk menjadi model kota yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga memperlihatkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Dalam konteks ini, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam menjadi langkah krusial bagi masa depan Surabaya yang berkelanjutan. Penerapan konsep ekologi tidak hanya membawa manfaat ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial, menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi seluruh komunitas kota.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Rinekso, Elyezer Yulius. Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Objek Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Ketersediaan Fasilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Taman Bungkul Surabaya). Diss. UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2020.
Astriana, Rindi Puji. "Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam Mengelola Ruang Terbuka Hijau (Studi Pengelolaan Taman Bungkul)." Publika 2.2 (2014).
Arfiansyah, Rizal. "IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA (STUDI PADA KRAN AIR SIAP MINUM (KASM) DI TAMAN BUNGKUL SURABAYA)." Publika 4.5 (2016).
AR, REZA FAISAL. Taman Bungkul Surabaya (Studi Deskriptif Tentang Keberadaan Taman Bungkul Surabaya Sebagai Salah Satu Taman Rekreasi Masyarakat Di Surabaya. Diss. UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2011.
Puspasari, Retty, Jenny Ernawati, and Noviani Suryasari. Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Bungkul Surabaya. Diss. Brawijaya University, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H