Umumnya pemandangan kota metropolitan identic dengan bangunan-bangunan tinggi seperti Gedung-gedung perkantoran, Mall, Hotel, Pabrik dan lain lain. Oleh sebab itu tidak sedikit masyarakat perkotaan yang memilih menghabiskan akhir pekannya untuk pergi ke luar kota, sebagian besar mencari lokasi wisata yang berbeda dari tempat tinggalnya. Lokasi wisata yang sering kali menjadi tujuan masyarkat kota ialah yang mempunyai tema alam, baik itu taman-taman bagus, Pantai maupun pegunungan. Hal ini karena wisata alam bukan hanya menawarkan keindahan keindahan alam namun juga mempunyai fungsi sebagai pelepas penat dan sejenak menenangkan pikiran. Oleh sebab itu pemerintah berupaya membuat taman kota untuk sarana wisata atau rekreasi di dalam kota.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta sangatlah penting. Edukasi mengenai lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan. Dengan mewujudkan konsep ekologi,  Surabaya berpotensi menjadi  kota percontohan yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, namun juga berkomitmen terhadap perlindungan lingkungan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam merupakan langkah penting bagi masa depan kota Surabaya yang berkelanjutan.
Taman Bungkul terletak di samping jalan Darmo Surabaya. Awal berdiri, Taman Bungkul masih menjadi taman yang kotor dan gelap. Akan tetapi, dengan adanya perhatian dan perbaikan dari pemerintah, Taman Bungkul kini menjadi taman wisata yang ramai dikunjungi warga Surabaya dan sekitarnya. Tujuan awal pembangunan Taman Bungkul adalah sebagai bangunan tambahan dari makam tokoh sejarah atau ulama Kerajaan Majapahit yang juga memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel, letaknya tepat di samping Taman Bungkul. Dengan adanya perhatian serta inovasi  Ibu Tri Rismaharini, mantan Wali kota Surabaya, membuat Taman Bungkul sebagai salah satu taman terbesar dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya. Di antara daya tarik taman berupa area bermain anak-anak. Sejak tanggal 21 Maret Tahun 2007, Taman Bungkul mengalami revitalisasi dengan konsep  Sport, Education, dan Entertainment. Lengkap dengan berbagai fasilitas bermain, seperti arena jogging track, skateboard dan sepeda BMX track, bazar (sebuah open stage yang bisa digunakan untuk live performance berbagai jenis entertainmen), area green park seperti kolam air mancur, telpon umum, dan sentra pedagang kaki lima juga sudah difasilitasi stan yang terletak di belakang taman. Sehingga  Taman Bungkul sering dijadikan tempat berkumpul bagi muda-mudi untuk bercengkrama, termasuk saat bulan Ramadan. Sejarah Taman Bungkul Surabaya Taman Bungkul Surabaya hadir karena pengaruh Ki Ageng Supo atau dikenal sebagai Sunan Bungkul dalam usaha beliau menyebarkan agama Islam di Surabaya. Makam beliau berada di belakang taman dan menjadi tempat para warga untuk berziarah.
Bukan hanya itu, Taman Bungkul juga sebagai contoh sukses penerapan konsep ekologi di dalam ruang perkotaan, yaitu dengan menerapkan beberapa aspek berikut ini:
- Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
- Melakukan penyortiran antara sampah Organik dan Non Organik, yaitu dengan menyediakan tempat sampah berwarna hijau dan biru untuk membedakannya. Tempat sampah berwarna hijau untuk sampah Organic dan tempat sampah berwarna biru untuk sampah Non Organik yang nantinya akan dikelola dengan baik dan memeiliki nilai jual yang tinggi.
- Pemeliharaan Tumbuhan
- Taman Bungkul Surabaya berupaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati dengan menanam berbagai jenis tanaman, mempertahankan area terbuka, dan memberikan tempat hidup bagi satwa liar. Pemeliharaan tumbuh-tumbuhan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta mengurangi adanya dampakmpolusi di Tengah kota ini.
- Penggunaan Energi Terbarukan:
- Penerapan konsep ekologi di Taman Bungkul juda mencakup penggunaan energi terbarukan, seperti penerangan jalan dengan lampu-lampu tenaga surya. Langkah-langkah kecil ini dapat membantu mengurangi jejak karbon taman dan memberikan contoh positif kepada masyarakat.
- Ruang Hijau
- Dengan membangun Taman Bungkul yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, Hijau-hijauan seperti tanaman, pepohonan, dan taman yang tidak hanya memberikan keindahan visual tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan juga membersihkan sirkulasi udara.
- Pengembangan Ekowisata
- Taman Bungkul Surabaya dapat menjadi destinasi ekowisata dan kegiatan edukasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
- Pengelolaan Air Hujan
- Pengelolaan air hujan yang baik membantu peresapan air ke tanah dalam berfungsi untuk pencegahan banjir
Taman Bungkul Surabaya yang terletak di Tengah kota ini memiliki peran yang sangat penting dari segi ekologi. Dalam perkotaan modern yang terus berkembang, taman kota menjadi taman terbuka hijau yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Taman ini juga menjai contoh sukses penerapan konsep Ekologi dengan menyediakan habitat bagi flora dan fauna, menyumbang oksigen, dan berperan dalam pengelolaan air hujan, serta manajemen limbah yang baik. Taman Bungkul ini tidak hanya memperindah kota namun juga memberikan kontribusi yang nyata terhadap keseimbangan ekosistem perkotaan. Selain itu, Taman Bungkul ini berfungsi sebagai pusat pendidikan lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan menjaga keanekaragaman hayati, menyaring polusi, dan memberikan ruang terbuka yang nyaman, taman kota di Surabaya mewakili investasi strategis dalam menciptakan kota yang sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Implementasi konsep ekologi di Kota Surabaya, khususnya melalui inisiatif seperti "go green," pengolahan limbah, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan, membuktikan bahwa kota ini telah memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan perkotaannya. Ruang hijau, seperti yang terlihat dalam Taman Bungkul, tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga menjadi elemen vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan. Pengelolaan sampah yang efisien, dengan pendekatan daur ulang, tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan potensi ekonomi dalam sistem sirkular. Adopsi energi terbarukan di lingkungan perkotaan, seperti penggunaan panel surya, adalah langkah penting dalam mengurangi jejak karbon dan menurunkan ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci kesuksesan dalam menerapkan konsep ekologi. Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan memainkan peran krusial dalam mendukung perubahan perilaku menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Taman Bungkul Surabaya, sebagai contoh nyata dari penerapan konsep ekologi, menunjukkan bahwa taman kota bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga sebagai wadah untuk melestarikan lingkungan dan mempromosikan kesadaran lingkungan. Dengan menjaga keberlanjutan ekosistem perkotaan, Surabaya memiliki potensi untuk menjadi model kota yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga memperlihatkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Dalam konteks ini, upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan perkotaan dan kelestarian alam menjadi langkah krusial bagi masa depan Surabaya yang berkelanjutan. Penerapan konsep ekologi tidak hanya membawa manfaat ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial, menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi seluruh komunitas kota.
Â
DAFTAR PUSTAKA