RUMAH MUNGIL DI UJUNG DESA
  Oleh : Nabigha Ajda Hendani
Beratap genting lusuh bertembok kayu.Â
Pekarangan luas dipenuhi rumput dan bunga sepatu.Â
Dari ujung desa nampak berbeda dengan rumah lainnya.Â
Berdiri sendiri namun banyak penghuni.Â
Kala pagi datang rumah mungil basah menggigil.Â
Kala siang rumah mungil kering mengenang.Â
Kala sore rumah mungil menyapa penuh asa.Â
Kala malam rumah mungil mengajak bersua.Â
Rumah mungil di ujung desa pembawa asa.Â
Memberi teduh memberi rasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!