Lalu, Apa Saja Dampak Lainnya?
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merekomendasikan penguatan monitoring harga dan pengawasan pasar. Sementara itu, ekonom senior INDEF, Aviliani, menyarankan implementasi bertahap. "Kenaikan sebesar 1% dalam setahun terlalu agresif. Sebaiknya dilakukan secara gradual per semester untuk meminimalisir gejolak," sarannya.
Proyeksi dampak ekonomi 2025 menunjukkan:
- Penerimaan negara diperkirakan meningkat Rp 85 triliun
- Inflasi berpotensi naik 0,5-0,7%
- Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diprediksi melambat 0,3%
- Sektor UMKM menghadapi potensi kenaikan biaya operasional 1,5-2%
Bagaimana Cara Pemerintah Mengantisipasi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan komprehensif, meliputi:
- Perluasan bantuan sosial tepat sasaran
- Penguatan program Kartu Prakerja
- Subsidi dan insentif untuk UMKM
- Program stabilisasi harga bahan pokok
Khusus sektor pendidikan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengumumkan rencana penyesuaian bantuan pendidikan. "Kami akan menaikkan nilai beasiswa dan memperluas cakupan penerima untuk mengantisipasi dampak kenaikan PPN," jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H