Minum kopi memang menyehatkan, syarat dan ketentuan berlaku
Saya cukup tergelitik ketika  membaca tulisan dengan tema Manfaat Kopi Hitam Bagi Kesehatan. Jiwa apoteker saya muncul untuk menggali lebih dalam perihal minum kopi ini.Â
Dikarenakan ada kaitannya dengan kesehatan, sebelum membahas dan membahas kopi dari sudut pandang kesehatan sebaiknya kita ulas sedikit kopi sebagai minuman.Â
Tidak perlu diskusi panjang perihal minum kopi ini, saya rasa kita sepakat dengan ini semuanya. Kopi sudah menjadi kebutuhan kalau masyarakat Indonesia tidak akan kenyang kalau belum makan nasi, kita juga merasa kurang bersemangat kalau belum ngopi.Â
Dan saya juga termasuk jajaran peminum kopi garis keras. Saya pun menyisihkan uang untuk mendapatkan asupan kopi tiap hari. Belakangan ini pun saya memilih untuk meningkatkan kualitas bubuk kopi yang saya beli.
Biasanya bubuk kopi yang saya minum pakai merk Kapal ngebul tapi, sekarang saya mulai beralih ke kopi premium yang namanya mirip program windows Excel.Â
Sengaja tak menyebutkan nama brandnya wong gak dibayar. Nah, kembali lagi ke diskusi  kita yaitu minum kopi. Alasan kita minum kopi tidak lain tidak bukan adalah untuk mendapatkan sensasi semangat, fokus, dan ada bahagia-bahagianya gitu. Sudah akui saja tidak ada dari kita peminum kopi yang niatnya minum kopi untuk sehat.
Inilah yang membuat kopi menjadi minuman yang nagih untuk dikonsumsi. Dan karena memberikan sensasi semangat konon kopi pernah dilarang loh!. Larangan tersebut terjadi pada tahun 1511, dan baru pada tahun 1524 Â larangan minum kopi dihapuskan oleh Sultan Selim I dari Kesultanan Turki Utsmani di disebabkan kepopuleran dari kopi.Â
Banyak klaim perihal minum kopi itu menyehatkan, dan beberapa kanal berita online pun sering membagikan dampak kopi untuk kesehatan.Â
Saya hanya  ingin menambahkan, dan juga ingin meluruskan perihal kopi beserta klaim manfaat kesehatannya.
Kopi ditambah gula sama dengan tidak sehat
Takaran kopi yang dulu sering menjadi andalan saya adalah 2 sendok kopi bubuk, dan 2 sendok gula pasir. Kombinasi inilah yang mujarab membuat mata dan badan saya siap menghadapi hari.Â
Namun, nyatanya resep andalan kopi saya ini tidaklah baik untuk kesehatan. Kenapa? ya tentunya karena, keberadaan gulanya. Biasanya para peminum kopi bisa menghabiskan minimal dua gelas kopi dalam sehari. Saya pun begitu saya bisa minum kopi sehari 3 kali jadi ada 6 sendok gula yang masuk ke dalam kopi saya.Â
Sedangkan menurut American Heart Association (AHA), menghimbau jumlah maksimal konsumsi gula dalam sehari adalah:
1. Pria: 150 kalori per hari (37,5 gram atau 9 sendok teh).
2. Wanita: 100 kalori per hari (25 gram atau 6 sendok teh).\
Terlihat masih dalam batas wajar bukan? Â jika melihat batas anjuran diatas tapi, dalam keseharian saya juga mendapatkan kalori dari makanan lain sehingga lonjakan kalori bisa terjadi .
Kemudian merajalelanya kopi kekinian dengan tambahan ini itu seperti krim, susu, sirup, krimer, dan sejenisnya. Selain meningkatkan jumlah kalori, penambahan gula, krimer, ataupun gula sirup mampu meningkatkan asupan lemak jenuh.
Tentunya hal ini bisa meningkatkan  risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, penambahan tersebut juga dapat melawan efek menguntungkan dari senyawa lain yang terkandung dalam secangkir kopi.
Mendapatkan efek kesehatan kopi tidaklah sederhanaÂ
Jadi gini hal yang perlu dipahami adalah dalam secangkir kopi itu bisa mengandung banyak senyawa kimia, dan perlu diketahui juga tiap-tiap senyawa itu memiliki efek berbeda-beda untuk tubuh.
Menyeduh kopi itu bak mengekstraksi kandungan senyawa yang terkandung dalam kopi. Juga kandungan kimia yang terkandung di biji kopi dipengaruhi banyak hal. Bagaimana kopi tersebut ditanam?, ketinggian menanam kopi, jenis kopnyai, tempat asal kopi ditanam pun mempengaruhi kandungan senyawanya termasuk rasa dari kopi tersebut. Sehingga bagaimana kopi diproduksi dan diseduh berperan penting dalam hal ini.Â
 Salah satu kandungan senyawa yang baik dalam kopi adalah Asam klorogenik. Dari penelitian yang berjudul Mediation of coffee-induced improvements in human vascular function by chlorogenic acids and its metabolites: Two randomized, controlled, crossover intervention trials, asam klorogenik ini dipercaya mampu  mengurangi risiko penyakit  kardiovaskular dengan cara meningkatkan fungsi arteri darah. Kemudian asam klorogenik juga terbukti mampu mengurangi risiko dari penyakit diabetes melitus tipe 2 dengan cara mengendalikan lonjakan gula darah setelah makan.
Nah, yang perlu dipahami ialah minum kopi memang baik untuk tubuh. Asal dikurangi dulu campurannya seperti gula, sirup, krimer, gula merah, apalagi cincau.Â
Ya sekali lagi manfaat kesehatan dari minum kopi tidak sesederhana hanya minum kopi saja. Pemilihan jenis kopi, asal kopi dan faktor lainnya mempengaruhi kandungan senyawa dari kopi itu tersendiri.Â
Menikmati kopi nyatanya hanya memerlukan dua bahan kopi dan air tidak lebih tidak kurang. Untuk mendapatkan khasiatnya kita harus menerima apa adanya kopi sepat nan pahit ya tidak jauh beda dengan rasa obat pada umumnya kan?.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H