Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Warteg Kharisma Bahari Siap Mewartegkan Indonesia

29 Mei 2023   05:33 Diperbarui: 29 Mei 2023   05:47 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warteg Kharisma Bahari. Foto: Pribadi (N.C Gibran)

Warteg Kharisma Bahari. Foto: Pribadi (N.C Gibran)
Warteg Kharisma Bahari. Foto: Pribadi (N.C Gibran)

Memenuhi standar 3M

Nasi, kentang mustopa, kentang balado, telor dadar, dan minum air putih hanya membayar 12 ribu rupiah saja. Warteg ini memenuhi filosofi makanan bagi anak rantau yakni 3 M Murah, Mengenyangkan, dan Menyenangkan hehehe. 

Aku datang ke warteg ini kira-kira pukul 2 dini hari walaupun begitu menunya masih banyak, dan cukup ramai pengunjungnya. Tempatnya cukup bersih oiya cabang warteg kharisma bahari yang aku sambangi ini jalan affandi jogja. 

Menu masakan warteg ini aku rasa bisa diterima semua masyarakat ditambah varian menu yang banyak. 

Penjual bukan asli Tegal

Dikala aku menikmati makanan aku sempat mendengar percakapan pelanggan yang sudah menuntaskan makanannya dan beranjak membayar kemudian pulang. Dari obrolan mereka dikala sedang bersiap pulang terdengar obrolan yang mengapresiasi murahnya makanan di WKB ini. 

Mereka membandingkannya dengan makanan angkringan yang dimana mereka sepakat kalau WKB lebih murah dan mengenyangkan perut ketimbang angkringan. Sepertinya penjual angkringan memiliki rival baru dalam dunia kuliner.

Kemudian ada pelanggan yang datang untuk memesan makanan untuk dibungkus dibawa pulang. Dirinya terdengar akrab dengan mas-mas penjual di WKB sepertinya sudah langganan namun, dirinya tidak dipanggil mas melainkan aak. 

Ternyata penjual bukan asli tegal, hal ini semakin mempertegas kalau memang WKB membuka franchise. Siapa pun bisa membuka WKB tidak memandang suku bangsa heeheh. 

Ya, hal itu tidaklah penting bukan? walaupun sudah keluar dari nasab asalnya Warteg alias Warung Tegal. 

Terlepas dari itu semunya mungkin ada beberapa kekurangan dari WKB . Nasi yang aku dapatkan pada hari itu cukup banyak tapi tidak hangat, sempat miskomunikasi dengan penjual perihal nama lauk yang dipilih, dan belum tersedia layanan pembayaran non tunai atau QRIS. 

Jika dibandingkan dengan warmindo atau burjo yang sudah mengadopsi pembayaran non tunai rasanya WKB masih tertinggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun