Lucu yang paripurna melihat adegan-adegan dari film srimulat menyadarkan kalau lawakan tongkrongan dan candaan kita tiap hari fondasi utamanya ya Srimulat.Â
Gepeng karakter yang Humanis
Gepeng menjadi karakter yang lucu dan miris dengan bersamaan dari kacamata ku sebagai penonton. Bagaimana tidak ? dalam film ini dirinya yang ingin mendapatkan apresiasi dan dukungan untuk menjadi pelawak banyak hambatannya.Â
Tidak ada kata manis yang diucapkan untuk membangkitkan semangat nya bahkan Ayahnya yang bekerja di Srimulat sebagai penabuh kendang memarahi gepeng dan mengingatkan kalau dia bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, jangan berpikir untuk melakukan hal yang diluar kuasanya.
Karakter Gepeng menarik perhatian ku karena rasa minder dari Gepeng yang masih relevan dengan saat ini. seorang anak desa yang ingin menggapai cita-cita dan harus berusaha mengabaikan hil yang mustahal.
Sebagai anak daerah ada beberapa poin yang membuat ku dekat dengan kondisi dari karakter Gepeng. Ya tentu mungkin ada beberapa bumbu drama dalam film ini dan hal itu cukup bisa dimaklumi.Â
Warisan komedi Indonesia
Lawakan khas yang terkesan tidak memaksa membuat kita terhibur. Warisan komedi dari Srimulat masih terasa hingga sekarang.
 Ternyata candaan kita dalam keseharian merupakan warisan dari Srimulat.Â
Jatuh dari kursi, kemudian gelas yang menjalar ke mata saat hendak di sruput.Â
Semua itu berasal dari Srimulat, mungkin karena hal inilah komedi dalam film ini bisa aku terima dengan baik walaupun era Srimulat terpaut jauh dengan ku.Â