Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Srimulat: Belajar Lucu dari Kelompok Hil yang Mustahal

7 Mei 2023   12:26 Diperbarui: 7 Mei 2023   21:26 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IMDb

Lucu yang paripurna melihat adegan-adegan dari film srimulat menyadarkan kalau lawakan tongkrongan dan candaan kita tiap hari fondasi utamanya ya Srimulat. 

Gepeng karakter yang Humanis

Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IMDb
Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IMDb

Gepeng menjadi karakter yang lucu dan miris dengan bersamaan dari kacamata ku sebagai penonton. Bagaimana tidak ? dalam film ini dirinya yang ingin mendapatkan apresiasi dan dukungan untuk menjadi pelawak banyak hambatannya. 

Tidak ada kata manis yang diucapkan untuk membangkitkan semangat nya bahkan Ayahnya yang bekerja di Srimulat sebagai penabuh kendang memarahi gepeng dan mengingatkan kalau dia bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, jangan berpikir untuk melakukan hal yang diluar kuasanya.

Karakter Gepeng menarik perhatian ku karena rasa minder dari Gepeng yang masih relevan dengan saat ini. seorang anak desa yang ingin menggapai cita-cita dan harus berusaha mengabaikan hil yang mustahal.

Sebagai anak daerah ada beberapa poin yang membuat ku dekat dengan kondisi dari karakter Gepeng. Ya tentu mungkin ada beberapa bumbu drama dalam film ini dan hal itu cukup bisa dimaklumi. 

Warisan komedi Indonesia

Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IDN Picture
Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama. Foto: IDN Picture

Lawakan khas yang terkesan tidak memaksa membuat kita terhibur. Warisan komedi dari Srimulat masih terasa hingga sekarang.

 Ternyata candaan kita dalam keseharian merupakan warisan dari Srimulat. 

Jatuh dari kursi, kemudian gelas yang menjalar ke mata saat hendak di sruput. 

Semua itu berasal dari Srimulat, mungkin karena hal inilah komedi dalam film ini bisa aku terima dengan baik walaupun era Srimulat terpaut jauh dengan ku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun