Mohon tunggu...
Si Penonton Layar
Si Penonton Layar Mohon Tunggu... Apoteker - Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Yes Man" (2008), Mengajarkan Kita Nerimo Itu Membuat Bahagia

19 Februari 2023   20:34 Diperbarui: 20 Februari 2023   10:02 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Yes Man (2008). Foto: Netflix

Apa jadinya? pria depresi menjadi yang selalu menolak, marah pada dunia menjadi pria tipe people pleaser dan malah ia berubah menjadi sosok optimis.

Yup inilah kisah film Yes Man yang kisahnya masih relevan pada era ini, walaupun rilis pertama kali pada tahun 2008 lalu. 

Film Yes Man pertama kali aku tonton sewaktu kuliah dulu. Menceritakan kehidupan seorang pria yang merasa gagal, dan kalah dengan kehidupannya. Saat dulu menonton film yang satu ini aku pesan dan hikmah yang aku tafsirkan adalah selama kita berusaha kita akan bahagia

Itulah yang aku tafsirkan dulu. Namun, setelah beranjak dewasa yang sudah cukup banyak mencicipi asam garam dunia. Aku merasa ada kemiripan dengan karakter dalam film Yes Man. Ternyata hidup itu menyebalkan.

Kisahnya menceritakan Carl Allen (Jim Carrey ) bekerja sebagai seorang bankir di departemen kredit sinis menjalani kehidupan. Setiap mendapat ajakan nongkrong atau bersenang-senang, Carl selalu mengatakan “tidak”. 

Kemudian Carl bertemu seorang teman lama yang memperkenalkannya dengan sebuah grup motivasi yang visinya adalah kata “ya” untuk setiap orang yang meminta dan bertanya. 


Hingga pada suatu hari Carl  secara tidak sengaja bertemu dengan wanita yang bernama bernama Allison (Zooey Deschanel ), seorang pribadi yang kebalikan dari Carl cuek dan optimis dalam hidup serta manjalani profesi yang aneh untuk sebagian orang. 

Dari sana ada rasa terbuka dari hati Carl untuk menjalin suatu hubungan namun, apa mau dikata Carl sudah kelewat sinis dengan namanya hubungan. 

Dari kejadian itu Carl mencoba mengatakan "Ya" untuk segalanya. Ajakan nongkrong, permintaan pertolongan, hingga selalu mengatakan "ya" pada orang yang ingin mengajukan kredit pada bank. 

Carl merasa setiap ia melakukan hal itu ada hal baik yang datang. Bahkan ada scene yang dimana Carl merasa harus menolong orang yang ingin melakukan bunuh diri dengan melompat dari gedung. Hal apa yang Carl lakukan ia memainkan gitar dan bernyanyi untuk meluluhkan hari dari orang tersebut agar ia mengurungkan niatnya. 

Dan hal yang menarik adalah Carl sempat mengambil les gitar yang diman Carl mencoba untuk menerima kesempatan yang ada.

Yes Man (2008). Foto: IMDb
Yes Man (2008). Foto: IMDb

Film yang sangat menginspirasi untukku pribadi yang dimana, aku sendiri merupakan korban dari dampaknya pandemi. Membuka media sosial menjadi rutinitas, antipati pada kehidupan yang dimana ada faktor X seperti pandemi membuat kacau balau. 

Hingga aku sadar dampak dari pikiran negatif membuatku pasif untuk melakukan suatu hal. Pikiran negatif membawa pengaruh buruk juga pada diriku. Menduga-duga hal buruk, mengkhawtirkan hal yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. 

Ada rasa lelah karena ketakutan-ketakutan yang dibuat oleh pikiran sendiri. 

Kisah Carl dalam film Yes Man membuat ku sadar bukan semesta atau orang lain yang salah melainkan diriku lah yang membuat terjebak dalam lingkaran kesengsaraan. 

Carl mencoba membuka peluang berkata ya pada semua kesempatan. Apapun yang terjadi ia menerimanya dengan lapang dada. Ia menikmati setiap tindakan atau pilihan yang ia pilih. Tanpa sadar ia menjadi manusia yang seutuhnya. 

Tanpa ia sadari kesalahan yang ia buat menjadikan dirinya lebih baik lagi, dan lagi.

Kita harus bergerak jangan berdiam diri, karena jika kita berdiam kita akan usang. Ada sedikit kisah tadi sore aku memutuskan untuk berolah raga. Kupasang sepatu olahraga dan menuju Wisdom Park UGM. 

Dengan suasana rimbun pohon, dan banyaknya orang-orang yang melepas waktu sore membuat suasanya nyaman disana. Ku berlari mengitari kolam hingga kejadian kecil yang menurutku lucu. 

Sol sepatu lepas karena, sudah lama tidak terpakai.

Dokumen pribadi Sepatu Legas.
Dokumen pribadi Sepatu Legas.

Yup, kejadian ini meyakinkan kalau kita sebagai individu harus bergerak. Ambil kesempatan yang ada, terima semua yang terjadi. Beruntung itu datang dari kesempatan dan kesiapan. Ketimbang khawatir kenapa kita meyiapkan diri untuk menyambut kesempatan. 

Sama halnya dengan Carl awalnya ia sinis pada dunia, perlahan ia menjadi optimis dan bisa menikmati hidup. Hiduplah dengan berani seperti Carl untuk bisa berbahagia. Kesalahan yang pernah terjadi akan menjadi pelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun