Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "A Man Called Otto" (2023), Kisah Kakek Penggerutu

6 Februari 2023   14:54 Diperbarui: 6 Februari 2023   15:00 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
“In a Man Called Otto,” Tom Hanks tries his darnedest to play grumpy.Credit Niko Tavernise/Columbia Pictures 

“In a Man Called Otto,” Tom Hanks tries his darnedest to play grumpy.Credit Niko Tavernise/Columbia Pictures 
“In a Man Called Otto,” Tom Hanks tries his darnedest to play grumpy.Credit Niko Tavernise/Columbia Pictures 

Pesan yang disampaikan dalam film ini cukup beragam. Aku pribadi cukup menyukai film seperti ini. Gambaran yang disampaikan dalam ini tentang perubahan jaman cukup kontras. Ada beberapa adegan yang sangat kontras menegur kehidupan sosial saat ini. Mementingkan eksistensi ketimbang nurani. 

Selepas menonton film ini aku cukup banyak melakukan diskusi dengan teman-teman ku yang sudah menontonnya. Dari beberapa temanku yang sudah menonton film ini sepakat kalau banyak adegan yang bisa saja memicu untuk melakukan tindakan mengakhiri hidup. Belum lagi tema yang dibawakan dalam film ini tentang dikecewakan oleh kehidupan yang banyak dari kita mengalaminya. 

Namun, kami sepakat kalau film  a Man Called Otto itu bagus, dan juga ada beberapa adegan komedi yang cukup membuat perut sakit karena, tertawa lepas.

Disisi lain hal baik yang aku dapatkan dari film ini adalah kita memang harus belajar untuk merelakan hal yang diluar kuasa kita, kita harus menerima apa yang sudah berubah, dan kita tidak bisa menyalahi apa yang sudah pernah terjadi. 

Hal buruk yang menimpa kita bisa jadi jalan kebaikan yang sedang direncanakan untuk kita. 

Kesimpulan

Film A Man Called Otto sepertinya hadir untuk kita untuk menyadarkan kalau hidup memang pelik dan mengajarkan kita ya tidak ada masalah dengan itu semuanya. Menurutku film ini merupakan film drama terbaik yang aku tonton di awalah tahun 2023. Aku tidak bisa merekomendasikan film ini untuk ke semua orang karena, beberapa adegan dalam film ini bisa mengkhawatirkan. 

Untungnya aku mendapat kabar kalau sudah ada papan peringatan dari pihak bioskop untuk film ini, sehingga bisa menyeleksi penonton. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun