Saya kesulitan mengejawantahkan isi kepala, ide, dan rasa menjadi sebuah kalimat. Bak peluru kosong yang tidak memiliki isi.Â
Itulah yang saya rasakan saat ini tentang kepenulisan. Kesadaran ini saya sadari saat melihat tulisan orang lain yang terasa nikmat untuk dibaca padahal tema yang ditulis pernah saya tulis juga. Saya merasa jatuh kedalam kedengkian.Â
Akan tetapi sayapun sadar kalau hal ini adalah proses yang diperlukan. Saya diperlihatkan kekurangan, dan disadarkan secara bersamaan. Banyak hal yang perlu saya kuasai, dan jalan satu-satunya untuk saya bisa mengejar puncak adalah berlatih.
Tidak peduli kata orang-orang tentang tulisan ku, semisal ada kritik yang membangun saya ambil, dan jika hanya sekedar menghujat akan saya abaikan.Â
Dan sepertinya perjalanan untuk bisa menjadi seorang penulis masih panjang. Peluang dan kesempatan yang ada akan saya ambil dengan cermat.Â
Untuk orang-orang yang saat ini sedang kesulitan, dan kepayahan percayalah kalian berada dalam satu fase untuk kebaikan.Â