Sebutan The Big 4 sendirinya berasal dari panggilan para penjahat untuk mereka karena, mereka bekerja dengan 4 orang saja. Tindak tanduk mereka sendiri sudah diketahui oleh banyak komplotan para penjahat kelas kakap. Sudah banyak kelompok penjahat yang menaruh dendam pada mereka karena banyak bisnis mereka dihancurkan The Big 4.
Ketua atau otak operasi The Big 4 ini bernama Petrus. Terdengar biasa saja namun untuk sebagian orang Indonesia nama Petrus memiliki sejarahnya sendiri. Indonesia pada tahun 80an kerap terjadi kejadian Penembak Misterius. Komplotan petrus biasanya menargetkan para preman-preman yang membuat resah masyarakat.
Sesuai dengan namanya para korban ditembak hingga kehilangan nyawa. Petrus sendiri bukan berasal dari instansi resmi seperti kepolisian. Oleh sebab itu nama Petrus cukup ditakuti kala itu.
Mungkin karena itulah sang Sutradara yang merangkap penulis mencatut nama Petrus untuk memberikan kesan simbolik dengan sejarah Indonesia dan dengan film ini.
Alhasil karena, tindak tanduk kelompok The Big 4 yang sering merugikan bisnis para penjahat. Ketua The Big 4 Bapak Petrus menjadi target utama untuk dihabisi. Bapak Petrus sendiri berencana untuk pensiun dan mengelola bisnis penginapan Paranais.
Pak Petrus memiliki seorang putri yang baru saja dilantik menjadi polisi. Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan Pak Petrus ingin segera pensiun.
Tentu saja Pak Petrus selalu menyembunyikan identitasnya sebagai vigilante pada anaknya yang, ia tidak ingin anaknya mengetahui sisi gelap bapaknya.Â
Di hari pelantikan Dina dan saat Pak Petrus hendak berangkat terjadi kejadian yang mengejutkan dan mengenaskan. Dina sepulang dari pelantikan dengan hati yang kecewa karena Pak Petrus tidak datang menemukan ayahnya seorang diri bersimbah darah di lantai.
Kejadian itu pun mengejutkan para anggota The Big 4 karena mereka dilatih sejak kecil, dan sudah dianggap sebagai anak oleh Pak Petrus. Dengan kejadian ini para anggota mengundurkan diri dalam dunia vigilante, dan Dina melanjutkan hidup sebagai polisi.
Selang 3 tahun Dina yang selalu kepikiran dan selalu mencari siapa pembunuh. Ia melampiaskan semua rasa resah, kalut, dan sedihnya hanya untuk bekerja. Atasan Dina secara tidak langsung ingin membuat Dina cuti karena merasa khawatir padanya.
Atasannya menyuguhkan selebaran paket wisata disuatu pulau dan disinilah titik baliknya. Dina tanpa sengaja melihat foto di pulau tersebut berkaitan dengan foto lama ayahnya, dan tanpa sengaja Dina menemukan foto ayahnya bersama 4 orang anak yang berada di depan suatu penginapan.