Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Sri Asih (2022), Gagal Fokus karena Musiknya Kelewat Bagus

22 November 2022   07:54 Diperbarui: 22 November 2022   12:19 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya bisa menonton film Sri Asih, karena dari kemarin Jogja selalu dilanda hujan. Menonton Sri Asih di JCM (Jogja City Mall) karena, memang paling dekat dengan kosan. Menonton dengan tidak membawa ekspektasi yang tinggi namun first impression menonton Sri Asih ternyata bagus yah!.

Sepertinya jarak 3 tahun berselang setelah kemunculannya di film Gundala penggarapan Sri Asih sangat dipersiapkan dengan baik. Elemen ceritanya sangat dikembangkan. Ada beberapa hal yang terasa meningkat dan membuat penonton mudah menikmatinya. Seperti pengenalan tiap karakternya, jika dibandingkan dengan film Gundala, Sri Asih cukup mudah untuk mengenal dan mengingat karakternya. Saya ingat saat menonton film Gundala tetiba kita dihadirkan dengan banyak karakter dari kelompok "anak pengkor". 

Belum lagi koreografi pertarungan dalam film Sri Asih penuh dengan body contact. Pevita Pearce sebagai Alana alias Sri Asih sepertinya dipersiapkan betul dalam koreografi pertarungan yang digarap oleh Uwais Team. Pertarungan jarak dekat ala Iko Uwais terlihat dengan jelas dalam film ini.

Film Sri Asih sendiri masih menggunakan formula yang hampir sama dengan Gundala, menceritakan Alana kecil hingga beranjak dewasa. Sehingga bagi beberapa penikmat film alurnya ceritanya bisa terbaca dengan jelas. Walaupun untuk beberapa orang mungkin akan sedikit tidak bisa menerka. Pace ceritanya tidak terlalu cepat seperti Gundala. Kita bisa menikmati prosesnya dengan baik. Ditambah kehadiran tiap karakternya cukup smooth jika dibandingkan dengan Gundala.

Walaupun bukan pertama kalinya karakter Sri Asih muncul tapi film ini bisa diterima dengan baik untuk pengenalan karakternya. Beberapa karakter seperti Tangguh (Jefri Nichol), Kalla (Dimas Anggara) Eyang Mariani (Christine Hakim) turut serta dikenalkan dan ikut hadir dalam film ini yang bisa saja karakter-karakter ini akan tampil di film Bumi Langit selanjutnya.

Beberapa karakter yang menyita perhatian dalam film ini Sura Saputra (Prayogo Adinegara) cukup luwes memerankan bos mafia, Randy Pangalila (Mateo Adinegara) pun paripurna memerankan anak manja bos mafia. Namun yang  cukup pas dan tidak tergantikan Reval (Jagau) kaki tangan bos mafia. Gesture, sorot mata, dan nada ucapannya sudah mendefinisikan mafia yang sesungguhnya.

Tak Lupa juga kehadiran Reza Rahadian, dan sudah tidak perlu dijelaskan lagi bukan kapasitas aktingnya. Ya dia Reza Rahadian.

Mungkin hal yang terasa aneh dalam film Sri Asih adalah dialog-dialognya yang terasa aneh dan kasar. Beberapa adegan masih menggunakan bahasa baku yang menggunakan EYD namun, disisi lain ada juga adegan menggunakan bahasa yang umumnya digunakan dalam keseharian. Sedikit aneh saja menyimak obrolan bahasa kaku yang disampaikan tidak terasa luwes.

Selama menonton ada hal yang membuat  kagum dan terpukau dengan skoring film Sri Asih.  Kok bisa sebagus itu dan sekeren itu. Penempatan skoring lagu yang begitu menghentak dikombinasikan dengan adegan-adegan yang pas membuat kita terpukau. Namun entah kenapa musiknya terlalu yahud untuk didengarkan. Hentakan skoring film sempat membuat ku hanyut sejenak dan lupa kalau sedang menonton film. Soundtrack Sri Asih membekas dikepala terima kasih para music director yang menggarapnya. Jika ingin mendengarnya lagi atau bagi yang belum sempat menonton filmnya berikut soundtracknya via YouTube :



Setelah menyaksikan film Sri Asih ada harapan besar dengan film selanjutnya, dan untuk teman-teman yang belum sempat menyaksikan film yang satu ini , pasti tidak akan dikecewakan. Silakan nikmati di bioskop kesayangan masing-masing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun