Hustling Job atau Side Hustle merupakan sebutan pekerjaan yang didasarkan untuk memenuhi kepuasan dan tentu uang tambahan. Tindakan ini mungkin sama dengan pekerjaan sampingan, mencari uang di sela-sela pekerjaan utama.
Melansir dari Tirto.id yang sudah melakukan survei  terkait hal yang serupa. Bahwasanya Side Hustle dilakukan oleh Gen Z dan Milenial.
Tirto  mendapatkan bahwa hampir 50 persen Gen Z dan juga Milenial memiliki pekerjaan sampingan. Dalam artikelnya Tirto menyebutkan persentase  Gen Milenial 58,20 persen sedangkan Gen Z sebanyak 54,05 persen. Jumlah yang tidak jauh berbeda.
Untuk saat ini memang sangat wajar jika setiap orang memiliki lebih satu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Biaya hidup semakin hari semakin meninggi.Â
Hal menarik yang ditemukan Tirto ialah pekerjaan sampingan adalah "jalan ninja untuk menambah ilmu" sisanya memiliki alasan karena finansial.
Menariknya adalah salah satu motif untuk melakukan pekerjaan sampingan ialah untuk menambah ilmu.
Sejatinya memang saat ini peluang untuk mengembangkan diri terbuka lebar. Keterbukaan media sosial, kemudahan teknologi memudahkan banyak orang untuk mencari informasi.Â
Rasanya wajar jika banyak orang yang sadar dengan potensi diri. Â Mengembangkan keilmuan saat ini cukup mudah sudah banyak platform digital yang bisa dijadikan tempat mengembangkan diri. Â Kunci dari itu semua adalah konsisten dan tahu arah tujuannya.Â
Selain menambah finansial nyatanya memang  side hustle dilakukan untuk kepuasan diri. Ingin mencoba hal baru yang dimana bisa mengekspresikan diri secara utuh.Â
Motif utama dari ini semua adalah passion yang dimana side job dijadikan untuk penyaluran passion dari orang-orang.Â
Banyak tokoh yang sejatinya memiliki passion berbeda dari pekerjaan utamanya.  Mari kita ambil contoh dari sutradara kawakan Joko Anwar. Sedari dulu ia memiliki passion utama yaitu film.Â
Namun ia sadar bahwa menjadi sineas itu cukup sulit. Sebelum menjadi sineas ia menjadi wartawan.Â
Cukup jauh dari apa yang diharapkan namun, ia tetap melakukan hal-hal yang berkaitan dengan film. Selama menjadi wartawan ia tetap mengulik tentang film, membuat skenario cerita, dan ia pernah menjadi asisten penulis untuk film Arisan yang disutradarai Nia Dinata. Saat itu pun ia masih menjadi seorang wartawan.
Alhasil yang dulunya ia seorang wartawan sekarang ia menjadi sutradara ternama. Hal ini perlu kita jadikan pelajaran bahwasanya untuk mengembangkan diri dan mengejar cita-cita perlu proses yang cukup panjang.Â
Ada hal-hal yang perlu kita kompromikan terlebih dahulu. Passion tidak menghidupi diri namun, dari passion kita bisa merasa lebih hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H