Banyak tokoh yang sejatinya memiliki passion berbeda dari pekerjaan utamanya.  Mari kita ambil contoh dari sutradara kawakan Joko Anwar. Sedari dulu ia memiliki passion utama yaitu film.Â
Namun ia sadar bahwa menjadi sineas itu cukup sulit. Sebelum menjadi sineas ia menjadi wartawan.Â
Cukup jauh dari apa yang diharapkan namun, ia tetap melakukan hal-hal yang berkaitan dengan film. Selama menjadi wartawan ia tetap mengulik tentang film, membuat skenario cerita, dan ia pernah menjadi asisten penulis untuk film Arisan yang disutradarai Nia Dinata. Saat itu pun ia masih menjadi seorang wartawan.
Alhasil yang dulunya ia seorang wartawan sekarang ia menjadi sutradara ternama. Hal ini perlu kita jadikan pelajaran bahwasanya untuk mengembangkan diri dan mengejar cita-cita perlu proses yang cukup panjang.Â
Ada hal-hal yang perlu kita kompromikan terlebih dahulu. Passion tidak menghidupi diri namun, dari passion kita bisa merasa lebih hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H