Selain itu, simping dalam varian rasa baru ini mulai dipasarkan secara online untuk menjangkau konsumen di luar Purwakarta, bahkan hingga mancanegara.Â
Namun, langkah ini tidak terlepas dari tantangan. Beberapa konsumen tradisional mengkritik bahwa rasa kencur yang asli mulai tersisihkan. "Kami tetap mempertahankan rasa kencur sebagai produk utama. Varian lain hanya untuk memberikan pilihan lebih banyak kepada pelanggan," kata pak Indra menanggapiÂ
Keberhasilan inovasi rasa ini juga didukung oleh meningkatnya minat terhadap kuliner lokal yang beradaptasi dengan trend global. Rasa-rasa baru pada simping menjadi favorit karena memberikan pengalaman unik tanpa menghilangkan ciri khas renyahnya.Â
Dengan hadirnya beragam rasa ini, simping Purwakarta tidak hanya menjadi simbol kekayaan kuliner tradisional tetapi juga bukti bahwa makanan lokal mampu beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. Kini, simping tidak hanya menjadi camilan nostalgia, tetapi juga favorit di berbagai kalangan, terutama generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H