Keterlambatan program pembangunan juga menyebabkan lambatnya program untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Sehingga kesenjangan menjadi semakin luas. Masyarakat mengatakan, selama beberapa bulan terakhir, isi paket bantuan sosial yang mereka terima tidak sama untuk setiap penyaluran. Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan bahwa produk dalam paket bantuan sosial tersebut asing dan jarang ditemui di warung.
Pancasila sebagai sistem etika merupakan solusi dalam mengatasi korupsi di lingkungan pemerintahan Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika harus dijadikan tuntunan, sehingga akan tercipta suatu tatanan kehidupan yang tertib, aman, dan sejahtera.Â
Agar seluruh rakyat Indonesia mengenal Pancasila dan falsafah Pancasila, maka penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita negara yang berkeadilan sosial. Oleh sebab itu, rakyat Indonesia dapat memperoleh pengetahuan dasar Pancasila atau internalisasi nilai-nilai Pancasila. Banyak warga Indonesia hanya mengingat Pancasila dan tidak memahami makna dasar dari Pancasila itu sendiri.
Pancasila sangat diperlukan guna membentuk pribadi yang baik sehingga ia akan enggan untuk melakukan tindakan amoral. Sebagai warga negara yang baik, sudah sewajarnya jika kita mengamalkan etika Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.Â
Bukan hanya sebatas hafalan selama upacara sekolah. Dengan etika Pancasila orang dengan latar belakang apapun tidak akan melakukan hal yang merugikan orang lain. Karena jauh di dalam lubuk hatinya sudah tersimpan moral dari nilai luhur Indonesia (Saputra, 2017).
Dinamika Pancasila sebagai sistem etika akan terus menghadapi pasang surut pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Setidaknya sebagai warga Indonesia akan menghadapi lima tantangan bagi Pancasila sebagai sistem Etika:
1. Berubahnya Tatanan Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Dengan adanya peristiwa tersebut, generasi muda dihadapkan pada keadaan-keadaan yang serba berbeda yang mengarah pada hal-hal negatif seperti pergaulan muda-mudi yang kelewat batas, penggunaan obat-obatan terlarang.
2. Lunturnya Wibawa Pemerintahan
Hal ini tentu saja akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan warga negara terhadap pemerintah. Dan dampak negatif lainnya akan menimbulkan apatis terhadap berbagai program yang dirancang oleh pemerintah.
3. Munculnya Konsep Ekonomi Liberal dan Kapitalisme