Angin pagi yang kuat bercabang serasa menusuk tubuh sehingga insting tubuhku untuk merauk makanan dari tas sulit kutolak. Tak lupa letter E yang terkenal di kalangan pendaki, bagiku trek ini yang paling sulit dilupakan karena rasanya gak sampe-sampe.
2. Ragam Flora Dimana-mana
Sebagai orang yang cepat bosan, Gunung Rinjani ini betul-betul cocok untukku karena di setiap episode pendakiannya aku selalu disuguhi ragam macam keindahan alam yang berbeda-beda.Â
Dari savana di awal pendakian, trek pasir dengan hiasan bunga edelweiss, tebing bebatuan terjal, Danau Segara Anak, air terjun kecil selama perjalanan trekking, hingga hutan lebat menuju jalan pulang. Bagiku TNGR ini paket lengkap untuk wisata hiking, akan kusebut natural all-in package.
3. Air Panas Alami di Kaki Gunung
Sesampai di Danau Segara Anak, jangan pernah melupakan fenomena alam ini yaitu pemandian air panas. Terdapat 4 hingga 5 kubangan air dengan tingkat didih yang berbeda-beda. Airnya yang begitu panas sangat membantu otot-otot pendaki setelah menghadapi pendakian yang begitu menantang di hari-hari sebelumnya. Tapi jangan diminum ya airnya, karena air ini merupakan air belerang.
4. Air Terjun Surga
Terakhir merupakan air terjun yang dapat ditemui di jalan pulang melalui Torean. Air Terjun Penimbungan merupakan salah satu air terjun terindah yang pernah kusaksikan di hidupku. Tingginya sumber air yang jatuh menemui sungai dibawahnya sangat menakjubkan.Â
Seolah-olah airnya bergerak dalam slow-motion, bahkan dengan matahari pagi yang terang aku dapat melihat dengan jelas bayangan yang dibuatnya ikut bergerak mengikuti gerakan airnya yang jatuh. Seakan-akan aku diucap terima kasih dan hati-hati di jalan saat aku menyaksikan air terjun ini.
Jadi gimana nih, sudahkan hati kalian tergerak untuk mendaki Gunung Rinjani yang cantik ini? Bila sudah maka persiapkanlah diri dan materi untuk tahun depan nanti! Ohiya, kusarankan untuk mendaki gunung ini di antara bulan Juni hingga Agustus karena di bulan-bulan tersebut jarang hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H