Mohon tunggu...
Naala Raudhoh
Naala Raudhoh Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Ganesha

Habblumminalloh Waa Hablumminannas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menciptakan Kelas Aktif di Masa Pandemi untuk Mengurangi Rasa Bosan Peserta Didik pada Room E-Learning

1 Januari 2022   13:28 Diperbarui: 1 Januari 2022   13:32 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pandemi covid-19 merupakan salah satu masa yang merubah segala pola kehidupan masyarakat secara drastis. Selain hal itu, terjadinya masa pandemi ini tentu memberikan beberapa dampak terhadap sejumlah sektor seperti sektor ekonomi, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya. Banyak problematika-problematika yang muncul dikalangan masyarakat terkait hal itu sehingga membuat masyarakat menciptakan sebuah sikap yang siap tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Saat ini yang menjadi perhatian khusus masyarakat dikarenakan dampak yang begitu berpengaruh pada kehidupan selanjutnya terdapat di sektor pendidikan.

Pendidikan adalah segalanya bagi setiap bangsa, hingga menurut sejarah ketika negara Jepang mengalami kemunduran yang begitu pesat akibat terjadinya pengeboman di dua kota terbesarnya yaitu, kota Hirosima dan Nagasaki pemerintahan nya mengumpulkan sejumlah guru yang tersisa. Sebab adanya guru tersebut menjadikan penerang kembali untuk mencetak generasi intelektual dimasa itu dan kemudian bisa membangkitkan negara Jepang kembali menjadi negara yang maju bahkan lebih maju dari sebelumnya. 

Maka, dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini negara kita sedang mengalami keterpurukan yang mendalam akibat masa pandemi covid-19 ini. Hal ini tentu berpengaruh besar kepada sektor pendidikan yang ada. Perubahan-perubahan terjadi dan dilakukan secara langsung untuk menyesuaikan keadaan yang tidak memungkinkan saat ini, adanya protokol kesehatan (Prokes) membuat seluruh kegiatan yang ada di sektor pendidikan menjadi terhambat.

 Adapun prokes tersebut seperti anjuran 3M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal 2 meter. Hal itu tentu membuat kegiatan pembelajaran yang awalnya berada di lingkup sekolah dan adanya pertemuan tatap muka menjadi pertemuan online atau pertemuan dalam jaringan demi melaksanakan aturan prokes sosial distancing.

Adanya pertemuan pembelajaran dalam jaringan ini merubah segalanya di sektor pendidikan. Para guru, peserta didik, wali peserta didik, dan pihak yang berkaitan dituntut untuk paham dan mengerti tekhnologi informasi dan komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan pendidikan. Selain hal itu masa yang sekarang ini membuat banyak guru harus melakukan perubahan rencana belajar (Learning Plan), metode pembelajaran, pendekatan yang digunakan, media pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan, serta kegiatan pembelajaran secara online, dan aspek-aspek penting lainnnya untuk lancarnya kegiatan pembelajaran di dalam pendidikan.

Pada awalnya memang banyak dari beberapa masyarakat kurang memahami tekhnologi atau gagap tekhnologi, namun setelah menghadapi masa pandemi covid-19 selama kurang lebih sekitar dua tahun kemudian banyak orang-orang yang sudah dapat menyesuaikan dirinya terhadap adanya tekhnologi, kecanggihan tekhnologi dan lain sebagainya. 

Dengan tekhonologi yang sekarang ini, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus saling adanya pertemuan secara langsung dalam kelas. Adapun media yang sering digunakan yaitu biasanya berupa aplikasi pertemuan atau biasa disebut sebagai applikasi meet. Berikut merupakan applikasi yang sering digunakan adalah ; Google meeting, Zoom meeting, Duo meeting, WhatsApp Gruop dan applikasi lainnya. Selain aplikasi yang sering digunakan untuk meet terdapat beberapa aplikasi sebagai penunjang belajar pada saat masa pandemi covid-19 ini yaitu, Classroom, Schoology, E – Learning, Google form dan applikasi lainnya.

 Namun, applikasi tersebut hanya dapat berfungsi sebagai media untuk memberikan tugas, mengumpulkan tugas, melakukan diskusi melalui kolom komentar dan tidak bisa diskusi secara langsung untuk menyampaikan pendapatnya secara lisan. Tentu setiap adanya proses kegiatan belajar memiliki dampak positif dan negatif. Berikut adalah dampak positif dan negatif terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara online atau secara daring :

Dampak Positif :

  • Pembelajaran secara daring dinilai lebih santai dan praktis.
  • Dapat dilakukan ketika dimanapun dan kapanpun tanpa adanya keterikatan.
  • Lebih mudah untuk mengerti dan memahami wawasan ilmu pengetahuan tentang tekhnologi.
  • Dapat memungkinkan para siswa untuk mengetahui, menyelesaikan, dan mengumpulkan tugas tanpa harus datang ke sekolah.
  • Dapat mengerti informasi kegiatan pembelajaran secara cepat dan dampak positif lainnya.

Dampak Negatif : 

  • Kurang nya konsentrasi siswa saat pembelajaran daring dilaksanakan.
  • Adanya permasalahan koneksi jaringan yang menjadi penghambat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • Para siswa lebih sering cepat bosan.
  • Kurangnya keefektifan belajar karena sebagian siswa tidak paham materi dan malu bertanya kepada guru.
  • Adanya siswa yang tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dampak-dampak yang terjadi tersebut harusnya membuat seorang guru lebih peka dan paham untuk menanggulanginya, terutama dampak yang sering terjadi adalah dampak negatif bagi siswa. Maka dari pemaparan dampak adanya pembelajaran secara daring dapat disimpulkan bahwa dalam dunia pendidikan terdapat beberapa aspek yang penting agar terciptanya keberhasilan dalam pembelajaran yaitu, guru sebagai fasilitator pengtransfer ilmu, siswa atau peserta didik sebagai penerima ilmu, metode belajar sebagai penunjang pembelajaran, serta sarana dan prasarana seperti tekhnologi, internet, buku, dan lain sebagainya sebagai pendukug utama kegiatan pembelajaran.

Pada point ke tiga dari dampak negatif adanya pemberlajaran secara daring yaitu, para siswa lebih sering cepat bosan, tentu membuat banyak para guru merasa kegiatan pembelajarannya selama masa pandemi ini kurang berhasil, merasa adanya kesalahan dalam menggunakan metode belajar, merasa adanya kesalahan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran dan lain sebagainya. Permasalahan tersebut yang menjadikan salah satu alasan penulis membuat tulisan ini dengan judul “Menciptakan Kelas Aktif  

Di Masa Pandemi Untuk Mengurangi Rasa Bosan Peserta Didik Pada Room E-Learning”. Rasa bosan yang terus menghampiri para peserta didik kerap kali membuat suasana kelas menjadi lebih kosong dan garing tanpa adanya keaktifan di dalam, bahkan sering ketika seorang guru bertanya justru peserta didik hanya diam dan sampai keluar dari room meet dengan alasan mereka mengalami gangguan signal, jaringan, perangkat lowbat dan lainnya. 

Padahal yang sebenarnya mereka mengalami rasa bosan yang begitu berat ketika melakukan pembelajaran di dalam suatu kelas meeting e-learning. Sebelum membahas terkait bagaimana cara menciptakan kelas aktif dalam pembelajaran online di masa pandemi ini, harusnya seorang guru perlu menganalisis apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya rasa bosan yang sering dialami oleh peserta didiknya saat di kelas. Faktor-faktornya biasanya terdapat pada guru atau peserta didik itu sendiri. Berikut merupakan faktor penyebab munculnya rasa bosan di suatu kelas online sekarang ini :

  • Penerapan 3D2M yang berarti peserta didik hanya Datang dalam meet, Duduk, Diam, Mendengarkan, dan Mencatat. Konsep ini biasanya sering sekali terjadi karena seorang guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk menyampaikan pendapatnya. Selain itu ada sebagian peserta didik yang menganggap bahwa ketika sudah melakukan konsep 3D2M Ia telah memenuhi kewajibannya sebagai seorang peserta didik, padahal hal itu sangat lah salah.
  • Rasa bosan kerap kali hadir jika seorang guru selalu monoton dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga akhirnya para peserta didik kehilangan motivasi belajarnya.
  • Selain hal diatas penyebab adanya rasa bosan yaitu, peserta didik yang memiliki sikap malas. Ia merasa bahwa kegiatan pembelajaran secara online itu tidak penting dan hanya bermain-main saja.
  • Penyebab selanjutnya yang sering terjadi yaitu, tidak adanya Rewrd atau Punnishment dalam kelas online. Banyak guru yang lupa meengapresiasi muridnya ketika saat pembelajaran online serta kadang guru juga tidak menerapkan sistem Punnishment dalam kelas. Padahal yang sebenarnya hal itulah yang membuat siswa secara tidak langsung menyepelekan seorang guru atau menyepelekan materi yang diajarkan oleh guru dan bertumbuhlah rasa bosan tersebut.

Dari analisis faktor-faktor penyebab terjadinya rasa bosan dalam kelas online seorang guru perlu menciptakan sebuah kelas yang aktif untuk keberhasilannya dalam mengajar kan materi. Berikut merupakan beberapa hal atau tips untuk menciptakan kelas online yang aktif dan menarik :

  • Langkah yang pertama seorang guru harus membuat (Learning Plan)
  • Kemudian, ketika penerapannya saat kelas masuk guru wajib menyampaikan 2S 1P yaitu, salam, sapa, dan menyampaikan pengantar. Seorang guru saat melakukan kegiatan pembelajaran sangat perlu untuk menyapa peserta didiknya. Sapaan tersebut bisa berupa menanyakan kabar dan lain sebagainya. Selain menyapa seorang guru perlu menyampaikan pengantar seperti menginformasikan materi hari ini yang akan dipelajari serta menanyakan atau mengulas secara singkat tentang materi sebelumnya kepada peserta didik.
  • Kemudian mulai menjelaskan materi, pada tahap ini seorang guru tidak seharusnya secara terus menerus menyampaikan materinya. Seharusnya diberikan jeda waktu yang cukup untuk memberikan kesempatan diskusi.
  • Jika akan memberikan tugas seharusnya seorang guru tidak hanya monoton memberikan tugas secara teks, harusnya guru juga menggunakan game edukasi yang menarik dalam kelas untuk melakukan penilaian. Banyak applikasi atau web yang dapat di gunakan seperti quizziz dan lainnya.
  • Menerapkan sistem random quetion yang artinya seorang guru bertanya terkait materi yang dijelaskan kepada muridnya secara acak atau random. Hal ini tentunya akan menjadikan peserta didik lebih siap dan tanggap atas pertanyaan yang diberikan dan mendoreong motivasinya untuk belajar.

Hal diatas merupakan pemaparan cara untuk menciptakan kelas online di room e-learning saat sedang di masa pandemi seperti ini. Kemudian dalam adanya penulisan artikel ini diharapkan dapat menjadi salah satu media informasi dan diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca. Selain itu, semoga tulisan ini juga dapat menjadi sebuah acuan bagi para tenaga pendidik atau guru untuk memacu munculnya gagasan dan ide-ide kreatif mereka sehingga melahirkan suasana baru pada dunia Pendidikan Indonesia dan dapat mencapai puncak keberhasilan dalam mendidik anak-anak bangsa ini.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun