Mohon tunggu...
Nadilla
Nadilla Mohon Tunggu... Akuntan - S1 Akuntansi Mercubuana

Love Youre Selft

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 Prof. Dr Apollo "Definisi Revenue, Pengakuan Revenue, dan Pengukuran Revenue"

17 Mei 2021   23:21 Diperbarui: 17 Mei 2021   23:38 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo teman -- teman perkenalkan saya Nadilla (43218010215) mahasiswa Universitas Mercubuana, Prodi Akuntansi. Saya akan menjelaskan ''Definisi Revenue, Pengakuan dan Pengukuran''

 

Apa itu Revenue ?

Menurut saya revenue adalah pendapatan atau penghasilan dari suatu usaha yang didapatkan oleh perusahaan. Dapat juga diartikan sebagai sesuatu  pemasukan yang berhubungan dengan uang dari seluruh hasil usaha produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode. Jadi, pengertian lain dari revenue adalah laba bersih yang didapatkan dari suatu kegiatan bisnis dalam kurun waktu tertentu.

PSAK No. 23 Paragraf 6 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2010: 23.2) Arti revenue atau pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari suatu aktivitas kegiatan perusahaan yang normal pada suatu periodeatau waktu tertentu dimana arus yang masuk tersebut dapat mempengaruhi pada peninkatan modal yang tidak berasal kontribusi penanam modal.

kousen, Stice dan Stice (2010: 161) Menurut Skousen, Stice dan Stice, revenue dapat didefinisikan dan diarikan sebagai arus masuk atau penyelesaian kewajiban atau kombinasi keduannya dari pengiriman atau produksi barang, memberikan suatu jasa atau melakukan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama atau kegiatan central yang sedang berlangsung di suatu perusahaan.

Bagaimana cara menghitung revenue ?

Cara menghitung revenue dengan menjumlahkan atau menggambunngkan seluruh hasil dan penghasialan dari suatu penjualan produk atau jasa yang didapatkan oleh suatu perusahaan, kemudian hitung bunga serta hak kekayaan yang diperoleh dan diterima sebagai bagian dari pendapatan usaha. Lalu jumlah dari suatu perhitungan tersebut akan menentukan hasil revenue perusahaan sebelum dikurangi biaya pajak, biaya operasional, dan pengeluaran yang lain -lainnya.

Kemudian ada beberapa faktor -faktor yang dapat mempengaruhi revenue, salah satunya ada suku bunga, nilai tuker, mata uang, harga produk dan jasa .

Jenis-Jenis Revenue dan Bagaimana Cara Menghitungnya:

  • Total Revenue

Total revenue atau total penerimaan adalah suatu  jumlah keseluruhan penerimaan yang dihitung dari hasil dari perkalian antara harga dengan jumlah barang. Untuk dapat menghitung total revenue atau total pendapatan (TR) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

TR = P x Q

TR : Total Revenue (penerimaan total)

P : Price (harga)

Q : Quantity (jumlah barang)

Pada suatu market persaingan sempurna, total revenue digambarkan dan disamakan sebagai garis lurus dari titik origin yang disebabkan oleh harga yang ada di market berikut semua perubahan yang ada merupakan sesuatu yang tidak dapat dipengaruhi. Jumlah pendapatan atau penghasilan akan berbanding lurus dan sejajar dengan jumlah barang dan jasa yang telah dijual. Artinya, semakin besar dan luas penjualan suatu barang atau jasa, maka semakin tinggi pula revenue atau pendapatan yang diperoleh  dari perusahaan tersebut.

Berbeda halnya dengan kondisi pada pasar tidak sempurna. Total revenue atau total pendapatan yang dapat digambarkan sebagai garis melengkung dari titik origin karena harga barang bisa ditentukan sendiri oleh masing-masing suatu perusahaan yang menjualnya. Awal total revenue bisa meningkat dengan cepat karena adanya suatu monopoli, pada titik kurva total revenue mulai menurun karena adanya persaingan dan substansi di suatu perusahaan.

                                           

  • Marginal Revenue

Jenis revenue yang kedua adalah marginal revenue. Marginal revenue yang dapat dipahami  sebagai peningkatan atau penurunan penerimaan karena adanya penambahan atau pengurangan satu unit output. Angka marginal revenue (MR) dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini :

MR = TR / Q

TR : Total Revenue

Q : Quantity (jumlah barang)

Untuk menghitung marginal revenue dapat dilakukan dengan suatu membagi perubahan total revenue dengan perubahan total barang yang dijual.

  • Average Revenue

Average revenue, yaitu penerimaan per unit dari penjualan output atau pengeluaran. Penghitungan average revenue dapat dilakukan dengan cara menggunakan rumus berikut:

AR = (P X Q) / P

AR : Average Revenue

P : Price (harga)

Q : Quantity (jumlah barang)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu  revenue atau pendapatan sebuah perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

  • Total penjualan barang dan jasa utama sebuah perusahaan
  • Suku bunga
  • Nilai tukar mata uang
  • Harga barang dan jasa yang dijual
  • Variasi barang dan jasa yang ditawarkan kepada para konsumen atau pembeli.
  • Layanan return dan refund
  • Pemberian diskon atau potongan harga terhadap barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan
  • Promosi digital yang dapat melalui media social dan webside
  • Traffic pengunjung di media social

Pengakuan Revenue

Pengakuan revenue  juga mempunyai hambatan atau masalah yaitu suatu proses penentuan kapan pendapatan sanggup diakui dan dilaporkan untuk suatu periode tertentu dan berapa jumlah serta suatu proses penetuan waktu dan besarnyarevenue atau  pendapatan yang diakui ini ada berkaitan dengan konsep realisasi pendapatan. Jadi pengakuan revenue adalah sangat diperlukan sekali agar dapat mengetahui suatu  pendapatan itu dapat diakui atau tidak. Ikatan Akuntan Indonesia dalam pernyataan (PSAK) No. 23 menjelaskan kapan suatu revenue atau pendapatan itu dapat diakui ?

  • Pendapatan dari suatu transaksi penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, biasanya pada saat tanggal penyerahan produk kepada pelanggan atau pembeli.
  • Pendapatan jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa kemudian diakui ketika jasa tersebut telah dilakukan atau dilaksanakan sanggup lalu dibentuk fakturnya.
  • Imbalan atau upah yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber - sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain, seperti pendapata suatu bunga, dan royalty diakui dan di sahkan  dengan berlakunya waktu atau pada ketika dipakai aktiva yang bersangkutan.
  • Pendapatan dari penjualan asset diluar barang dagangan menyerupai penjualan aset tetap atau surat berharga yang diakui pada ketika tangal penjualan.

Pengukuran Revenue

  • Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23)

Menujukan suatu ketentuan mengenai pengukuran revenue yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang isinya : Pendapatan atau revenue harus diukur dan dinilai dengan nilai masuk akal imbalan yang dapat sanggup diterima, dan jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut, sesuai dengan perjajian kedua belah pihak.

  • Pengukuran nilai modal

Peningkatan  modal disebabkan oleh karena kenaikan modal. kenaikan nilai modal ini biasanya perlu didukung juga oleh bukti-bukti yang cukup. Jadi kenaikan modal tidak hanya dilihat dalam laporan keuangan saja, melainkan harus ada bukti pendukungnya agar dapat dipercayai..

  • Transaksi

Kenaikan nilai ekstern yang independen di didasari oleh penyerahan bukti yang benar pada transaksinya, dan umumnya didasarkan oleh nilai historis dalam suatu transaksi. Jadi harus adanya transaksi, jika tidak ada transaksi maka tidak ada yang didapat oleh suatu perusahan.

  • Kelengkapan substansial "earning process"

Pada kriteria ini menekankan bahwa, revenue atau pendapatan baru akan di peroleh jika suatu perusahaan telah memperoleh hasil yang substansial. jika prosesnya sudah dapat diakui secara substansial, maka pendapatan baru bisa diakui oelh perusahaan.

Apa itu substansial?

Substansial adalah suatu ukuran kualitatif, didalam ukuran tersebut jika di kualifikasikan kemungkinan akan menimbulkan perbedaan nominal, jadi perlunya di pertimbangkan dalam penggunaan akal sehat.

Daftar Pustaka

satu, dua, tiga, empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun