Mohon tunggu...
Naadhirah Aisyah Prameswari A.
Naadhirah Aisyah Prameswari A. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Seorang mahasiswi yang suka menulis dan ingin mengembangkan bakatnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Fast Fashion dan Dampaknya bagi Beberapa Aspek Kehidupan

3 Juni 2022   23:23 Diperbarui: 3 Juni 2022   23:27 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dampak Fast Fashion terhadap lingkungan:

  • Menghasilkan emisi CO2 sejumlah 1.715 ton per tahun akibat pembakaran busana yang tidak laku terjual atau tidak bisa didaur ulang
  • Menghabiskan air sebanyak 2.700 liter untuk 1 potong kaus dari bahan katun atau sama dengan jumlah kebutuhan air satu orang untuk 2,5 tahun
  • Menghasilkan limbah microfiber atau sama dengan 50 miliar plastik per tahun
  • Bahan baku katun biasanya dicampur air dan pestisida dalam jumlah sangat banyak sehingga membahayakan para pekerja dan meningkatkan risiko kekeringan, menciptakan tekanan besar pada sumber air, menurunkan kualitas tanah, serta berbagai masalah lingkungan lainnya
  • Menurunkan populasi hewan seperti ular, macan, dan hewan lainnya karena kulit binatang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan barang-barang tekstil yang dicampur dengan berbagai zat kimia

Dampak Fast Fashion terhadap ekonomi:

  • Potensi rugi dari pakaian yang tidak terpakai dan tidak terdaur ulang sebesar 500 miliar USD
  • Fast Fashion mendorong banyak orang untuk sering berbelanja karena selalu memproduksi model dengan tren terbaru. Hal ini akan meningkatkan sifat konsumtif dan ketidakpuasan pada masyarakat

Dampak Fast Fashion terhadap sosial:

  • 34% pekerja industri Fast Fashion yang dipekerjakan di Asia merupakan wanita muda (bahkan dibawah umur) yang memiliki tingkat pendidikan rendah  dan berasal dari negara lain (imigran)
  • Para pekerja dipaksa bekerja hingga 14 jam atau lebih sehingga sering kelelahan
  • Upah yang diberikan oleh industri Fast Fashion kepada pekerja sangat rendah bahkan dibwah upah minimum
  • Tidak ada asuransi jiwa dan jaminan keselamatan bagi para pekerja padahal rata-rata 5,6% cedera per 100 pekerja setiap tahun

Dampak Fast Fashion terhadap kesehatan:

  • Industri Fast Fashion biasanya menggunakan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya sehingga dapat menyebabkan pencemaran air dan berisiko terhadap kesehatan manusia

Setelah melihat banyaknya dampak negatif yang disebabkan oleh konsep Fast Fashion yang diusung oleh industri-industri tekstil maka sebaiknya kita memikirkan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan menghindari Fast Fashion. Di bawah ini adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menghindari dampak Fast Fashion:

  • Kurangi membeli pakaian baru yang hanya digunakan untuk mengikuti tren
  • Beli pakaian yang berkualitas tinggi dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama
  • Hindari membeli pakaian berbahan baku poliester dan nilon, sebaiknya pilih pakaian dengan bahan katun organik
  • Mendaur ulang pakaian yang tidak terpakai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun