Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masjid Favorit Masjid TPA

20 Mei 2018   14:22 Diperbarui: 20 Mei 2018   14:44 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana, kami benar-benar menginap di tenda-tenda. Aku ingat, hujan deras turun saat malam pertama kami kemah, hingga keesokan paginya temanku harus dijemput orangtuanya karena sakit. Malam keduanya, ada acara muhasabah malam. Memang dasarnya anaknya nggak kuat melek, jadilah ketika lampu dimatikan untuk mendukung suasana muhasabah lah mataku juga ikut mati. Jadi, maafkan aku yang nggak ngikutin muhasabah dengan tertib hehehee..

Ada lagi momen seru saat TPA?

Ada! Dulu, yang sudah kelas 5 SD dan sudah lancar baca al-qurannya, punya tugas tambahan. Tugasnya ngajarin anak-anak yang masih kelas 2 ke bawah yang masih belajar iqro. Sebagaimana kita semua memahaminya, kalo anak-anak under 7 tahun itu kan hebohnya bukan main. Sementara aku dari dulu memang sudah nampak bibit-bibit perfeksionisnya.

Biasanya aku berpartner dengan Dian. Dian sudah ngajarin 2 orang, aku 1 orang aja belum kelar. Kata adek-adek itu, aku galak. (Eumhhh I don't think so actually!) Hanya saja, jika aku yang mengajar, aku memang senang meminta adek-adek untuk mengulang berkali-kali sampai mereka benar-benar lancar. Kalo yang fokus belajar sih pasti suka dengan aku, tapi kalo yang gagal fokus karena ingin main ya jelas menghindari aku.

Itulah beberapa keseruan TPA di masjid versiku. Kalo ditanya yang mana masjid favositku? Dengan lantang aku akan menjawab : MASJID TEMPATKU IKUT TPA. Karena meski masjid itu tak besar, bahkan  dulu jauh lebih kecil, tapi kenangannya besar. Pengaruhnya pun besar. Jika dari kecil anak-anak sudah dibiasakan menghabiskan waktu di masjid, sejauh apapun mereka pergi nanti, mereka pasti akan kembali ke masjid. Ada rindu yang bergejolak di hati setiap insan yang sejak kecil sudah main di masjid.

Momen Ramadhan seperti ini merupakan saat yang tepat untuk membawa anak ke masjid. Biarkan mereka berlari di masjid. Biarkan tawanya menyaingi suara imam masjid. Karena mereka masih baru mengenal masjid. Jangan hardik mereka! Karena esok mereka akan takut dan menjauh dari masjid.

Pesan Sultan Muhammad Al Fatih (Penakluk Constantinople):

.... " Jika suatu saat masa kelak kamu TIDAK lagi mendengar bunyi bising dan gelak tertawa anak-anak riang di antara shaf-shaf Shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan kejatuhan Generasi muda kalian di masa itu " ...

Selepas Ramadhan, yok coba aktifkan TPA di masjid kita dan biarkan anak-anak kita tumbuh di sana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun