"Oke" Aku mencoba menyembunyikan raungan penasaran yang hampir meledak itu.
"Mengenai Mas Felix yang mau resign, aku tau. Dia mau nikah juga aku tau."
"Dan itu sama lo? Please bukan,Di" ucapku dalam hati.
"Kok bisa?" Akhirnya itu yang terlontar dari mulutku.
"Iya. Aku sama Mas Felix itu udah lama kenal. Nggak pacaran sih, cuma akrab aja. Dia yang cariin aku kerjaan. Eh pas aku udah keterima di sini, dia ngelamar aku. Terus Mas Felix bilang siap untuk resign karena kantor kita nggak ngizinin sesama pegawai untuk nikah kan."
Aku diam. Mataku nanar menatapnya. Otakku berputar menyusun kembali tiap huruf yang ia ucapkan. Masih merasa bahwa aku salah dengar. Tapi tidak! Aku tidak salah dengar. Dan secepatnya aku memanggil kembali kesadaranku untuk menghadapi kenyataan.
***
This is real,Haya. You're not on a dream. Mas Felix sudah memilih wanitanya. Meski kau telah mengharapkannya lebih dari dua tahun ini.
"Aku ingin kau menerima seluruh hatiku..
Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu..
Namun bila kau tak bisa menerima aku..