19 September 2021, Spodek Arena, KatowiceÂ
Para pemain Italia bersorak usai jump service pemain Slovenia, Klemen Cebulj melebar jauh di belakang lapangan.
Kesalahan serve yang membuat angka berubah menjadi 15-11. Angka yang jadi angka kemenangan Italia di set 5 sekaligus membuat mereka berhasil membawa pulang gelar Juara European Championship 2021.
Gelar yang jadi pembasuh luka usai gagal meraih prestasi di Olimpiade Tokyo 2020.
11 September 2022, Spodek Arena, Katowice
Satu tahun kurang 8 hari dan di tempat yang sama, Italia membuat 9000 lebih supporter tuan rumah Polandia terdiam, usai service middle blocker andalan mereka Mateusz Bieniek menyangkut di net sekaligus membuat skor berubah menjadi 20-25.
Para pemain cadangan tim Italia berlari ke lapangan memeluk rekan mereka. Kembali para pemain Italia bersorak, sorakan yang lebih keras karena angka itu jadi penentu berakhirnya pertandingan final FIVB Men's World Championship 2022. Italia keluar sebagai juara usai menundukan Polandia dengan skor 3-1 (22-25, 25-21, 25-18, 25-20).
Italia kalahkan tuan rumah Polandia di kandangnya sendiri. Balas dendam berujung manis atas kekalahan yang mereka derita di perebutan tempat 3 Volleyball Nations League 2022.
Kala itu di Bologna, Polandia tanpa ampun mempecundangi Italia di rumahnya sendiri.
Gagal di VNL 2022, Italia bangkit. Kemagisan Spodek Arena, Katowice seolah berada di pihak Italia, dua kali mereka jadi juara di sana. Dua kali mereka membuktikan skuad muda Italia mampu tampil garang.
Mulus di Penyisihan, Nyaris Tersandung di Perempat FinalÂ
Perjalanan Italia di babak penyisihan pool hingga 16 besar FIVB Men's World Championship 2022 tergolong mulus. Poin sempurna 9 berhasil mereka dapatkan dari 3 kemenangan telak atas Kanada, Turki, dan China di pool E.
Masuk ke babak gugur, lagi-lagi Italia sukses meredam perlawanan Kuba di babak 16 besar untuk melaju ke 8 besar.
Di 8 besar, batu sandungan besar siap menghadang. Prancis, sang peraih emas Olimpiade 2020 sekaligus Juara VNL 2022 kembali memasang target untuk sekali lagi mengalahkan Gli Azzuri seperti yang telah mereka lakukan di VNL 2022.
Namun, target Prancis untuk mengulangi pencapaian mereka di VNL 2022 harus pupus. Dalam laga yang diwarnai banyak service error ini, pasukan muda Italia akhirnya mampu menang melalui pertandingan panjang nan dramatis dengan skor tipis 3-2 (24-26, 25-21, 23-25, 25-22, 15-12).
Kekalahan tersebut membuat Jean Patry dkk harus rela angkat koper lebih dulu dan gagal memenuhi ambisi untuk menyandingkan gelar VNL dengan World Championship 2022.
Usai menekuk Prancis, Italia dijadwalkan bertemu Slovenia di semifinal. Pertandingan tersebut sejatinya adalah ulangan dari final European Championship 2021.
Jika pada final Euro 2021 lalu Italia harus bersusah payah bermain 5 set sebelum menang dari Slovenia. Kali ini di semifinal World Championship 2022, di luar dugaan Italia hanya butuh waktu 1 jam 24 menit untuk menyudahi perlawanan Tine Urnaut dan kolega dengan skor 3-0 (25-21, 25-22, 25-21) dan memastikan diri tampil di Final World Championship 2022 untuk menantang Polandia.
Bartosz Kurek dkk lebih dulu mendapatkan tiket final setelah keluar sebagai pemenang dalam laga semifinal sarat gengsi melawan Brasil yang berkesudahan dengan skor ketat 3-2 (23-25, 25-18, 25-20, 21-25, 15-12).
Final World Championship 2022 antara Italia dan Polandia pantas disebut sebagai final ideal. Sang Jawara Eropa 2021 menantang Juara Dunia 2014 dan 2018.
Selaiaknya final ideal, laga berjalan sengit sejak awal pertandingan. Jual beli serangan dan rapatnya pertahanan membuat perolehan angka kedua tim berimbang.
Italia sebenarnya memiliki peluang untuk menutup set 1 dengan kemenangan. Sayangnya, saat poin 22-22, Italia justru tak mampu membendung momentum kebangkitan Polandia.
Berawal dari service keras Lukasz Kaczmarek yang membuat aliran bola pertama Italia tak berjalan mulus dan berimbas pada serangan Italia yang kurang mematikan. Puncaknya ketika spike keras opposite Italia, Yuri Romano berhasil dibendung duet block Jakub Kochanowski dan Aleksander Sliwka. Polandia merebut set 1 dengan skor 25-22.
Bila pada set 1 Italia mampu memimpin perolehan angka namun tak mampu menutupnya dengan kemenangan, hal yang hampir sama terjadi di set 2. Bedanya kini justru Polandia yang tak mampu memanfaatkan kesempatan.
Terhitung 3 kali Italia mampu menyusul ketertinggalan angka dari Polandia. Termasuk ketika 4 service sang kapten, Simone Giannelli tak hanya mampu membuat Italia menyamakan angka 20-20 tapi malah berbalik memimpin 23-20.
Set 2 ini ditutup dengan sangat apik oleh Simone Anzani yang blocknya sukses meredam spike Kamil Semeniuk. Kedudukan imbang 1-1 (22-25, 25-21)
Berhasil menyamakan kedudukan, penampilan Italia di set 3 dan 4 kian tak terbendung. Unggul dalam attack dan solidnya block, dominasi Italia nampak membuat serangan yang dilakukan outside hitter dan opposite Polandia kerap mentah dan gagal mendapatkan poin.
Tertinggal jauh jelang akhir set 3, pelatih Polandia, Nikola Grbic mengambil keputusan untuk mengganti seluruh spikernya dan mengistirahatkan tim inti untuk bertarung lebih baik di set berikutnya.
Namun, strategi tersebut nyatanya tak berjalan mulus, karena Italia di set 4 semakin menjadi. Mereka bahkan seolah mendikte permainan Polandia dan terus menjaga margin angka.
Polandia berusaha merespon ketertinggalan mereka dengan melakukan pergantian setter. Grzegorz Lomacz yang biasanya masuk di tiap akhir set, pada set 4 ini dimasukkan lebih awal untuk mengisi posisi Marcin Janusz saat Polandia tertinggal 4 angka 12-16.
Keunggulan 4 poin yang selalu dijaga Italia pada akhirnya bisa dipertahankan anak asuh Ferdinando De Giorgi.
Italian Young Team yang begitu perkasa akhirnya memastikan diri jadi Juara Dunia setelah menuntaskan pertandingan dan perlawanan Polandia.
Penantian Panjang 24 Tahun yang Terbayarkan
Kemenangan Italia atas Polandia di Katowice memiliki banyak arti. Selain mampu membalaskan kekalahan yang terjadi di VNL 2022. Kemenangan tersebut jadi akhir dari 24 tahun penantian Italia untuk kembali menyicipi gelar Juara Dunia.
Ya, Italia terakhir kali menjadi juara di World Championship adalah pada tahun 1998. Pada saat itu Ferdinando De Giorgi jadi bagian tim Italia yang sukses membawa gelar tersebut. Kini Ferdinando kembali bisa merasakan jadi raja kejuaraan dunia dengan statusnya sebagai pelatih.
Keberanian dan kepercayaan Ferdinando pada para pemain mudanya patut diacungi jempol. Mengarsiteki timnas senior Italia sejak 2021 lalu, dia membuktikan bahwa keputusannya untuk membawa pemain muda seperti Alessandro Michieletto, Yuri Romano, dan Matia Bottolo ke European Championship berbuah hasil maksimal.
Hal serupa kini dibuktikan lagi di Kejuaraan Dunia. Membawa susunan pemain yang 80% sama dengan di Euro Championship, di tangan Ferdinando, tim muda Italia menjelma jadi tim yang makin matang dan berbahaya.
Di sisi lain, kesuksesan Italia mengondol gelar Juara Dunia sekaligus memupuskan ambisi Polandia untuk mencetak hat-trick juara.
Pada dua edisi sebelumnya, yakni 2014 dan 2018, Polandia jadi yang terbaik di event tersebut setelah dua kali beruntun mengalahkan Brasil di final.
Akan tetapi, di balik kegagalan Polandia jadi negara ke-3 yang mencetak hat-trick juara, pencapaian tim Putih-Merah menyecap final tiga kali beruntun layak mendapatkan apresiasi.
Terutama jika mengingat, di skuad Polandia yang dibawa Grbic ke World Championship 2022 ini terselip beberapa nama pemain muda yang tentunya di gelaran event berikutnya akan jadi tumpuan Polandia.
Sementara itu, runner-up World Championship 2014 dan 2018, Brasil menutup kiprah mereka gelaran tahun ini dengan keluar sebagai peringkat ketiga.
Pada pertandingan yang berlangsung lebih dulu sebelum final. Brasil berhasil menuntaskan pertandingan dan menang 3-1 (25-18, 25-18, 22-25, 25-18) atas Slovenia.
Brasil yang tak bisa dibela oleh salah satu outside hitter terbaiknya, Ricardo Lucarelli karena cedera di semifinal, memutuskan memberi peran tersebut pada pemain muda Adriano Fernandes. Hasilnya pemuda yang juga turun di FIVB U-21 World Championship turun menyumbang 7 poin untuk timnya.
Pada pertandingan tersebut, sang legenda hidup Brasil, Wallace Souza yang kembali dari masa pensiunnya jadi top skor dengan raihan 22 poin.
---
FIVB Men's World Championship 2022 telah resmi selesai. Tim voli putra Italia menggenapi prestasi di Eropa dengan jadi Juara Dunia.
Mungkinkah prestasi serupa juga mampu diwujudkan tim putri Italia di FIVB Women's World Championship 2022?
Tidak ada yang tidak mungkin tentunya, apalagi jika mengingat Paola Egonu dkk datang ke Belanda nanti dengan statusnya sebagai juara European Championship 2021 dan Volleyball Nations League 2022.
FIVB Women's World Championship 2022 akan bergulir mulai 23 September hingga 15 Oktober mendatang. Kabarnya pertandingan di event voli terakbar tahun ini tersebut akan kembali disiarkan oleh TVRI.
Terakhir, sebagai fans Alessandro Michielleto, izinkan saya ikut berbahagia atas kemenangan Italia.
L'ITALIA E' CAMPIONE. CAMPIONI del MONDO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H