Pertandingan final kemarin (22/5/2022) juga sejatinya jadi ajang perang taktik dan strategi antara dua pelatih asal Tiongkok yang mengepalai kedua tim. Jeff Jiang Jie di kubu Indonesia versus Li Huan Ning di Vietnam.
Jiang Jie yang jadi arsitek tim Indonesia tentu tidak akan menyia-nyiakan peluang untuk membawa anak asuhnya ke podium tertinggi. Target serupa juga tentunya ingin diwujudkan oleh Li Huan Ning, pelatih Vietnam.
Menariknya kedua pelatih tersebut sama-sama punya pengalaman melatih di Indonesia. Pada Proliga 2022 lalu, Jiang Jie sukses membawa klub debutan Bogor Lavani menjuarai Proliga. Sementara itu, Li Huan Ning pernah menjadi pelatih klub putri Gresik Petrokimia pada Proliga 2016.
Pada laga pamungkas, final SEA Games 2021 yang berlangsung pada Minggu (22/5/2022) kedua pelatih menurunkan skuad terbaiknya.
Starting 7 Indonesia: Nizar Julfikar di posisi setter, Hernanda Zulfi dan Yuda Mardiansyah di middle blocker, outside hitter diisi oleh Doni Haryono dan Farhan Halim, di posisi opposite ada Rivan Nurmulki, dan libero Irpan. Komposisi yang disebut oleh banyak pecinta voli tanah air sebagai Dream Team.
Pertandingan berlangsung ketat sejak set pertama dimulai. Kedua tim silih berganti mendulang poin hingga skor imbang 5-5. Spiker-spiker Indonesia bergantian mencetak poin dan berusaha menjauhkan margin angka dengan unggul 15-9.
Vietnam coba merespon ketertinggalan mereka dengan melakukan pergantian pemain. Outside hitter Nguyen Van Quoc dimasukan dan cukup membawa perubahan pada tim. Vietnam mendekat 18-20.
Indonesia yang tidak mau memberikan peluang Vietnam untuk menipiskan angka lebih dekat akhirnya mampu menutup set 1 dengan kemenangan melalui spike Rivan Nurmulki. Skor 25-22.
Kemenangan di set 1 membuat kepercayaan diri Nizar Julfikar dkk kian meninggi. Tren positif itu dilanjutkan di set 2 dengan terus menjaga keunggulan di sepanjang pertandingan. Tak butuh waktu lama, hanya 25 menit set 2 kembali jadi milik Indonesia 25-18.
Dominasi semakin ditunjukan Indonesia di set 3. Bahkan sejak set 2 hingga 3 bisa dibilang para pemain Indonesia mendikte pertandingan dan tak memberi celah sedikit pun bagi lawan untuk menghasilkan poin dan bangkit.
Menekan melalui service, rapat dalam block bahkan nampak seluruh variasi serangan yang dimiliki timnas Indonesia mampu berjalan dan mencetak angka hingga makin membuat pemain Vietnam tak berkutik.