Kejelian blocker Korea Selatan menebak arah serangan Thailand membuat jarak angka semakin melebar di poin-poin kritis. Alhasil Korea Selatan mengambil set 1 dengan 25-22.
Di set berikutnya pola tersebut seolah berulang, Thailand terus menempel ketat perolehan angka di awal hingga interval angka 16, namun lengah jelang akhir set. Kelengahan itu jelas membawa konsekuensi tersendiri.
Puncaknya ketika spike keras Kim Yeonkyeong mengenai tangan blocker Thailand, Malika Kanthong dan bola mengarah keluar lapangan tanpa mampu diselamatkan. Korea Selatan berpesta usai menundukan Thailand 3-0 (25-22, 25-20, 25-20).
Hmm, berlaga di Olimpiade memang menjadi harapan dan mimpi atlet di seluruh penjuru dunia. Apalagi jika kesempatan itu hanya berjarak satu langkah, tapi gagal menjadi milik kita. Rasanya pasti pedih.
Namun, apresiasi tetap wajib diberikan pada Pleumjit Thinkaow dkk. Perjuangan tim putri Thailand baiknya dijadikan contoh dan motivasi bagi tim voli asal Asia Tenggara lainnya agar suatu saat bisa mengikuti jejak serupa.
Meninggalkan Thailand dan prestasinya yang menempatkan mereka jadi yang terbaik di Asia Tenggara, mari kita bahas sedikit tentang tim putri Indonesia yang kalau kalian mau tahu juga tampil di kualifikasi continental menuju Olimpiade ini.
Indonesia memiliki kesempatan bermain di kualifikasi continental buah dari keberhasilan anak asuh Octavian menempati peringkat 8 Kejuaraan Asia Senior Putri tahun 2019 lalu.
Tak memasang target muluk, kualifikasi continental dijadikan ajang untuk menambah jam terbang sekaligus pengalaman bertanding tim yang sebagian besar diisi para pemain muda yang juga menjadi bagian kala Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games, Filipina bulan Desember lalu.
Bergabung di pool berat bersama Korea Selatan, Kazakhstan, dan Iran. Tim putri Indonesia yang tak ingin hadir sebagai penggembira saja nyatanya mampu membawa satu kemenangan di pertandingan terakhir melawan Iran meski dengan skor tipis 3-2 (25-21, 25-15, 21-25, 24-26, 15-12).
Kemenangan atas Iran jadi satu-satunya kemenangan yang diraih Indonesia, karena di dua pertandingan awal para srikandi voli nasional menyerah dari Korea Selatan dan Kazakhstan dengan skor identik 0-3.