Ambisi tim voli putri Brasil untuk merengkuh gelar juara Volleyball Nations League 2019 pupus sudah. Pada grand final yang berlangsung Minggu (7/7/2019) dihadapan 6000 penonton yang memadati Nanjing Olympic Sport Center Gymnasium, Tiongkok, tim putri Brasil harus mengakui keunggulan Amerika Serikat lewat pertandingan 5 set yang berkesudahan 2-3 (25-20, 25-21, 15-25, 21-25, 13-15).
Ini adalah kali pertama Brasil menjejakkan kakinya di partai puncak VNL, sebab di edisi sebelumnya Brasil gagal setelah tak mampu melewati hadangan Turki di semifinal. Maka tak heran jika di tahun ini Brasil memiliki ambisi untuk membawa pulang titel juara dan menjegal Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar.
Brasil memulai pertandingan di set pertama dengan cukup meyakinkan. Sempat tertinggal dalam perolehan angka hingga jeda technical time out ke 2 dengan 14-16, perlahan Brasil mampu mengejar perolehan angka Amerika Serikat bahkan berbalik unggul 21-20.
Middle blocker Ana Beatriz menjadi penentu kemenangan Brasil, blocknya mampu mementahkan serangan spiker lawan dan menyumbangkan 3 poin beruntun. Brasil menang 25-20.
Jalannya pertandingan di set kedua tak jauh berbeda dengan set pertama. Sempat tertinggal 13-16, Brasil lagi-lagi mendekati perolehan angka Amerika Serikat. Sayang, saat Brasil mampu menyamakan angka menjadi 18-18, wing spiker sekaligus kapten Natalia Pereira harus dibawa keluar lapangan karena mengalami cedera di bagian engkel.
Memasuki poin akhir, kombinasi kekuatan spike dan rapatnya block Gabriela Braga membawa Brasil memperlebar jarak keunggulan menjadi 2-0 setelah menutup set dengan 25-21.
Dua kali kehilangan momentum kemenangan setelah unggul saat mendekati poin akhir membuat Amerika Serikat mengubah strategi permainan dengan tak lagi melakukan pergantian pemain di poin-poin kritis.
Karch Kiraly, pelatih Amerika Serikat memutuskan untuk tetap memasang wing spiker Jordan Larson, middle block Tetori Dixon, dan setter Lauren Carlini bermain penuh di set 3 dan 4. Strategi tersebut nyatanya terbukti mampu membuat Amerika Serikat berbalik unggul 15-25 dan 21-25 di dua set berikutnya dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sekaligus memaksakan pertandingan dilanjutkan ke set 5.
Namun, Amerika Serikat lagi-lagi memulai awal set dengan ketertinggalan angka 2-4. Di poin ini akhirnya Karch Kiraly memasukkan setter Jordyn Poulter untuk menggantikan opposite spiker Andrea Drews saat berada di posisi 1 atau posisi service. Pergantian ini dilakukan karena Poulter memiliki service datar yang menyulitkan penerimaan bola pertama lawan.
Hasilnya langsung terlihat, dua kali service Poulter sulit diterima dengan baik oleh Gabriela Braga dan menyebabkan setter Macris Carneiro kesulitan dalam mengatur variasi serangan hingga mampu dengan mudah dibaca lawan.
Brasil makin jauh tertinggal setelah service ace Kelsey Robinson menjauhkan selisih poin menjadi 5-8 untuk Amerika Serikat.
Tim putri asal Negeri Paman Sam kian percaya diri setelah menjaga jarak 3 poin menjadi 10-13. Tinggal 2 angka dibutuhkan mereka untuk mempertahankan gelar juara. Namun, Brasil tidak dengan mudah membiarkan  lawan mendapatkan dua angka untuk menutup pertandingan. Brasil bahkan sempat menambah poin menjadi 13-14.
Situasi semakin menegangkan ketika pelatih Amerika Serikat, Karch Kiraly mengajukan challenge saat kedua tim tengah terlibat rally, karena menurut Karch blocker Brasil melakukan kesalahan di depan net.
Benar saja setelah dilihat melalui tayangan ulang, blocker Ana Carolina menyentuh antena net. Amerika Serikat menutup set 5 dengan kemenangan 13-15.
Hasil tersebut membuat tim putri Amerika Serikat menjadi tim pertama yang sukses menjadi juara 2 kali berturut-turut. Di tahun 2018 lalu, Jordan Larson dkk juga berhasil merengkuh gelar juara setelah mengalahkan Turki.
Tak hanya mampu mengangkat trofi VNL, Amerika Serikat juga berhak atas medali dan hadiah uang sebesar US$ 1.000.000.
Tiongkok Tak Tergeser di Peringkat 3
Sementara itu, di pertandingan sebelumnya, tim putri Tiongkok memastikan diri menjadi penghuni peringkat 3 setelah mengalahkan Turki dengan 3-1 (25-23, 25-15, 20-25, 25-21).
Tiongkok berhasil mempertahankan prestasi serupa yang mereka raih tahun lalu, sekaligus membuktikan meski tampil tanpa deretan pemain bintang yang tengah mempersiapkan diri untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, para pemain muda Tiongkok tetap mampu memberikan hasil maksimal terlebih saat tampil dihadapan publik sendiri.
Kegembiraan para pemain Tiongkok karena mampu memberikan gelar peringkat 3 disampaikan Liu Yanhan usai pertandingan sebagaimana dikutip dari situs VNL.
"Kami semua adalah pahlawan hari ini karena kami bermain baik sebagai tim untuk memenangkan pertandingan ini," ujarnya.
Pemain yang berposisi sebagai wing spiker ini pun mengungkapkan bahwa dia bahagia dapat bergabung didalam tim dan bekerja keras bersama untuk memenangkan setiap pertandingan.
Mereka yang Terbaik di VNL 2019
Tak cuma menjadi akhir dari pertarungan panjang kompetisi VNL 2019 saja, tapi para penonton di Nanjing Sport Center juga menjadi saksi penampilan terbaik dari para pemain putri kelas dunia. Maka tak heran kiranya jika FIVB selaku organisasi tertinggi voli dunia memberikan penghargaan kepada para pemain terbaik yang telah memberikan penampilan yang membuat decak kagum tapi juga menghibur.
Inilah para pemain putri terbaik FIVB Volleyball Women's Nations League di berbagai posisi:
Outside Hitter/Wing Spiker: Liu Yanhan (Tiongkok), Gabriela Guimaraes (Brasil)
Middle blockers:Â Ana Beatriz Correa (Brasil), Haleigh Washington (Amerika Serikat)
Opposite Spiker: Ebrar Karakurt (Turki)
Setter: Macris Carneiro (Brasil)
Libero: Megan Courtney (Amerika Serikat)
Most Valuable Player atau pemain terbaik di kompetisi ini diraih oleh opposite spiker asal Amerika Serikat bernomor punggung 11, Andrea Drews. Andrea Drews menjadi pemain yang menyumbangkan poin terbanyak bagi timnya yakni 33 poin saat bertemu Brasil di grand final. Total Andrea Drews menorehkan 312 poin yang terdiri dari 274 serangan, 20 block, dan 18 service aces.
Kompetisi Volleyball Nations League 2019 di sektor putri boleh saja sudah usai, namun FIVB masih akan memberikan kepuasan bagi para pecinta voli dunia lewat putaran final Volleyball Nations League 2019 di bagian putra yang baru akan dimulai 10-14 Juli mendatang. Eits ada salah satu wakil benua Asia yang akan berjibaku dengan finalis lainnya loh. Siapa ya kira-kira?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI