Brasil makin jauh tertinggal setelah service ace Kelsey Robinson menjauhkan selisih poin menjadi 5-8 untuk Amerika Serikat.
Tim putri asal Negeri Paman Sam kian percaya diri setelah menjaga jarak 3 poin menjadi 10-13. Tinggal 2 angka dibutuhkan mereka untuk mempertahankan gelar juara. Namun, Brasil tidak dengan mudah membiarkan  lawan mendapatkan dua angka untuk menutup pertandingan. Brasil bahkan sempat menambah poin menjadi 13-14.
Situasi semakin menegangkan ketika pelatih Amerika Serikat, Karch Kiraly mengajukan challenge saat kedua tim tengah terlibat rally, karena menurut Karch blocker Brasil melakukan kesalahan di depan net.
Benar saja setelah dilihat melalui tayangan ulang, blocker Ana Carolina menyentuh antena net. Amerika Serikat menutup set 5 dengan kemenangan 13-15.
Hasil tersebut membuat tim putri Amerika Serikat menjadi tim pertama yang sukses menjadi juara 2 kali berturut-turut. Di tahun 2018 lalu, Jordan Larson dkk juga berhasil merengkuh gelar juara setelah mengalahkan Turki.
Tak hanya mampu mengangkat trofi VNL, Amerika Serikat juga berhak atas medali dan hadiah uang sebesar US$ 1.000.000.
Tiongkok Tak Tergeser di Peringkat 3
Sementara itu, di pertandingan sebelumnya, tim putri Tiongkok memastikan diri menjadi penghuni peringkat 3 setelah mengalahkan Turki dengan 3-1 (25-23, 25-15, 20-25, 25-21).
Tiongkok berhasil mempertahankan prestasi serupa yang mereka raih tahun lalu, sekaligus membuktikan meski tampil tanpa deretan pemain bintang yang tengah mempersiapkan diri untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, para pemain muda Tiongkok tetap mampu memberikan hasil maksimal terlebih saat tampil dihadapan publik sendiri.
Kegembiraan para pemain Tiongkok karena mampu memberikan gelar peringkat 3 disampaikan Liu Yanhan usai pertandingan sebagaimana dikutip dari situs VNL.
"Kami semua adalah pahlawan hari ini karena kami bermain baik sebagai tim untuk memenangkan pertandingan ini," ujarnya.