Sebelum mencoba keduanya, saya dan teman-teman yang datang lebih dulu akan melihat secara langsung pembuatan Pizza Quatro Formanggi. Menu andalan sekaligus favorit ini merupakan jenis pizza dengan topping yang terdiri dari 4 keju berbeda jenis, yaitu mozzarella, gorgonzola, taleggio dan grana padano.
Pizza lalu dibakar dalam tungku yang bersuhu 280 derajat. Proses pembakaran ini juga menjadi salah satu ciri khas pizza di Ocha & Bella yang memang berkomitmen untuk menjaga keautentikan citarasa pizza mereka.
Ada yang berbeda ketika pizza dimasak dengan cara dibakar dibandingan dengan dipanggang dalam oven. Bau khas yang keluar dari proses pembakaran akan menambah citarasa pizza itu sendiri.
Pada proses pembakaran ini Ocha & Bella menggunakan kayu yang berasal dari pohon rambutan, alasan dipilihnya pohon rambutan adalah karena awet sehingga panas yang dihasilkan lebih stabil, selain itu bau khas tadi yang juga jadi keunggulan dan tidak didapatkan jika menggunakan jenis kayu dari pohon lain.
Hanya butuh waktu 3 menit untuk membuat pizza pesanan kami matang dan siap tersaji di atas meja. Duh aroma yang keluar begitu pizza diangkat dari tungku sungguh menggoda.
Jadi jika ada yang ingin pesan Pizza Quatro Formaggi ditambahkan dengan potongan apel atau sayuran lainnya untuk menambah rasa segar dipersilakan dengan tambahan biaya tentunya.
Ok makan pizza sudah, selanjutnya mari kita beralih ke makanan khas Italia lainnya, yaitu pasta. Semangkuk besar berisi Capellini Aglio OlioPepperocino jadi santapan kami berikutnya. Capellini sendiri merupakan anggota keluarga pasta yang terpanjang dan tertipis dibandingkan jenis pasta yang sudah dikenal umum, seperti spageti dan fettucini. Bahkan saking tipisnya, pasta ini punya julukan "angel hair".
Capellini Aglio Olio Pepperocino sendiri terdiri dari pasta capellini yang diberi bumbu minyak zaitun, bawang putih, bubuk cabai dan potongan udang di atasnya. Rasanya? Jangan ditanya deh, enak pakai banget. Meski menggunakan bubuk cabai, rasa pedasnya tidak terlalu dominan hingga masih bisa disantap oleh anak-anak.
Hanya dua menu, tapi kelezatan citarasa Italia yang dihadirkan sungguh tidak mudah dilupakan. Bahkan ketika saya menulis artikel ini, jadi ngiler untuk kembali mencoba Capellininya lagi. Duh semoga bisa kesampaian segera ya.