Negara yang menjadi tuan rumah SEA Games memang diberi hak untuk memilih cabor mana yang akan dipertandingan. Hal tersebut biasanya terkait dengan kesanggupan tuan rumah untuk menyediakan sarana dan prasarana penunjang hingga terkait dengan hal-hal lainnya.
Pada SEA Games 2017 kali ini sejumlah cabor yang biasanya menjadi lumbung emas Indonesia tidak dipertandingkan, cabor tersebut antara lain angkat besi putri, kempo, rowing, kano bahkan voli pantai.
Untuk cabor voli pantai sendiri, panpel SEA Games 2017 Malaysia beralasan bahwa tidak dipertandingkannya cabor tersebut karena pakaian yang digunakan atlet voli pantai dinilai terlalu terbuka dan tidak cocok dengan budaya lokal. (Sumber: SEA Games 2017 Tak Pertandingkan Sejumlah Cabor Andalan Indonesia)
Hal tersebut jelas disayangkan dan menjadi kekecewaan, karena voli pantai menjadi salah satu cabor unggulan yang selalu menyumbangkan medali emas. Tradisi emas tersebut bahkan selalu terjaga dalam 4 gelaran SEA Games sebelumnya, yaitu pada 2005, 2007, 2009 dan 2011. (Sumber: Indonesia Protes Voli Pantai Dicoret Dari SEA Games Myanmar)
***
Tujuh cerita yang terurai di atas hanya secuil dari cerita-cerita yang terjadi selama penyelenggaraan SEA Games 2017.
Saat artikel ini dibuat, Indonesia yang tahun ini mengirimkan 543 atlet yang turun di 36 cabang olahraga (cabor) masih berada pada peringkat 5 perolehan medali sementara dengan raihan 38 emas, 62 perak dan 86 perunggu. Hasil ini memang jauh dari target yang dibebankan yakni 50 medali emas.
Namun, meski tak mampu mencapai target, apresiasi tinggi tentu tetap harus kita berikan kepada para pahlawan bangsa yang sudah berjuang demi mengibarkan Merah Putih di tempat tertinggi dan mengumandangkan Indonesia Raya.
Terima kasih para atlet Indonesia, dengan atau tanpa medali perjuangan kalian tetap membanggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H