Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Bertahan Hidup di Planet Merah Jadi Impian Sekaligus Mimpi Buruk

10 Oktober 2015   13:00 Diperbarui: 11 Oktober 2015   08:25 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Yakin Kita Bisa Pindah dari Bumi?

Munculnya film bergenre Sci-Fi yang mengambil tema tentang perjuangan para ilmuwan dan astronot di luar angkasa tidak bisa dipungkiri menarik perhatian banyak penonton. Hal tersebut dibuktikan dengan raihan pundi-pundi uang yang dihasilkan dari penjualan film-film seperti Gravity (2013), Interstellar (2014) dan kini The Martian (2015).

Apa yang diraih oleh ketiga film tersebut tentu berbanding lurus dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Pembuatan film bergenre Sci-Fi tidak hanya melibatkan aktor dan aktris terkenal saja, tapi juga jajaran kru yang mumpuni, mulai dari pembuat naskah yang tentu berlangsung lama, para ahli efek bahkan melibatkan para ilmuwan dan astronot dari Badan Antariksa demi mendapatkan data-data valid yang menunjang cerita film.

Saya selalu kagum pada film bergenre Sci-Fi, bukan saja karena tontonan dan efek luar biasa yang mereka sajikan, tapi juga tentang data dan fakta yang mereka gunakan dalam mendukung cerita film. Sangat tidak mudah mengemas hukum-hukum Matematika dan IPA yang terkenal rumit menjadi sesuatu yang lebih mudah dicerna ke dalam sebuah film yang penontonnya berasal dari berbagai kalangan dan itu tentu menjadi tantangan besar bagi para sineas film.

Tapi, maraknya film bergenre Sci-Fi terutama yang berhubungan dengan luar angkasa juga membuat saya menjadi berpikir bahwa ini adalah salah satu cara dari negara Barat untuk menunjukan eksistensinya lewat usaha keras untuk menemukan “rumah” baru bagi makhluk hidup Bumi sebelum rumah kita ini mengalami kerusakan yang lebih parah di masa depan.

Nah disitu inti pemasalahannya, seperti yang sudah saya kemukakan sebelumnya bahwa penelitian tentang planet layak huni seperti Mars yang jadi salah satu kandidat “rumah” baru bagi makhluk hidup sudah berlangsung selama 40 tahun dan memberikan banyak data tentang planet tersebut, tapi perlu diketahui bahwa dari lusinan wahana antariksa yang dikirim ke Mars belum ada satupun awak baik itu astronot atau ilmuwan yang diterbangkan ke Mars seperti yang diharapkan terjadi dalam film The Martian.

Misi berawak ke Mars baru direncanakan akan terwujud di tahun 2030 (sumber). Masih ada kurang lebih 15 tahun lagi sebelum rencana tersebut benar-benar terjadi, tapi bagaimana jika Bumi kita tidak mampu bertahan dalam kurun waktu tersebut, tentu semua rencana akan menjadi sia-sia saja. Namun, jika nantinya misi-misi pencarian planet baru berhasil, pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak makhluk hidup Bumi yang bisa diselamatkan dan tinggal di planet baru tersebut?

Tentu tidak ada yang salah dengan berusaha, apapun hasilnya nanti tapi ketimbang para ilmuwan sibuk mencari alternatif tempat tinggal untuk menjaga makhluk hidup dari kepunahan bukankah lebih baik jika melakukan edukasi untuk mengembalikan lagi keasrian Bumi kita.

[caption caption="Bumi dilihat dari luar angkasa (JPL NASA)"]

[/caption]

Bumi adalah planet sempurna yang diciptakan Tuhan sebagai tempat tinggal mahkluk ciptaannya dan mungkin diluar galaksi sana kita tidak bisa menemukan planet sesempurna Bumi, jadi selagi kita masih menumpang tinggal disini, sudah jadi tanggung jawab kita untuk menjaga kelestarian dan kestabilan ekosistem demi kelangsungan hidup dan peradaban.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun