Pola asuh orang tua adalah serangkaian sikap yang
ditunjukkan oleh orang tua kepada anak untuk menciptakan iklim emosi yang meliputi interaksi orang tua dan anak.perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi serta bekerjasama.Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial adalah pencapaian kemampuan berperilaku dalam hubungan sosial melalui proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma kelompok, moral dan tradisi. Sehingga mampu meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi serta bekerjasama. emosi adalah perasaan batin seseorang, baik berupapergolakan pikiran, nafsu, keadaan mental dan fisik yang dapat muncul atau bermanifestasi kedalam bentuk atau gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, murung, kesal, iri,cemburu, senang, kasih sayang, dan ingin tahuDari beberapa pengertian emosi di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi anak adalahkeadaan perasaan pada diri seorang anak yang disertai warna afektif, baik berupa pikiran, Â keadaan mental, maupun fisik yang dapat dilihat melalui gejala sepertimarah, bahagia, sedih, ingin tahu, dan cemburu.
Tipe Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
 ada tiga tipe pola asuh orang tua terhadap anak di
antaranya :
a. Pola asuh otoriter
Pola asuh yang menerapkan semua keputusan berada ditangan orang tua bahkan dibentuk oleh orang tua. Artinya, tipe pola asuh otoriter ini kekuasaan orang tua sangat dominan, karena selalu menuntut anaknya menjadi seperti yang dikehendaki, apabila anak tidak mematuhi orang tua maka akan mendapat hukuman.
b. Pola asuh demokratisOrang tua yang menanamkan nilai-nilai demokratis dalam mengasuh anak akan
menjunjung keterbukaan, pengakuan terhadap pendapat anak, dan kerjasama. Anak diberi kebebasan, tetapi kebebasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Pola asuh permisif
Pola asuh yang permisif yaitu pola asuh di mana orang tua memberikan kebebasan penuh kepada anak. Sehingga anak menjadi pribadi yang semaunya sendiri.
Dampak Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak
dampak gaya pengasuhan orang tua terhadap perkembangan anak adalah sebagai berikut :
a. Pola asuh otoriter.
Dampak positif
Pola asuh ini lebih banyak memiliki dampak negatif, akan tetapi pola asuh ini pun
memiliki dampak positif. Dampak positifnya adalah anak akan lebih disiplin karena orang tua bersikap tegas dan memerintah.
Dampak negatif
Anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan ini sering terlihat tidak bahagia, dan cemas dengan perbandingan antara mereka dengan anak lain, gagal dalam inisiatif
b. Pola asuh demokratis.
Dampak positif
Anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan ini sering terlihat ceria, memiliki pengendalian diri dan kepercayaan diri, kompetn dalam bersosialisasi, berorientasi prestasi, mampu mempertahankan hubungan yang ramah, bekerja sama dengan orang dewasa, dan mampu mengendalikan diri dengan baik.
Dampak negatif
Walaupun pola asuh demokratis lebih banyak memiliki dampak positif, namun terkadang juga dapat menimbulkan masalah apabila anak atau orang tua kurang memiliki waktu untuk berkomunikasi.
c. Pola asuh permisif.
Orang tua akan lebih mudah mengasuh anak karena kurangnya kontrol terhadap anak.Bila anak mampu mengatur seluruh pemikiran, sikap
Dampak positif dan tindakannya dengan baik,kemungkinan kebebasan yang diberikan oleh orang tua dapat di pergunakan untuk mengembangkan kreativitas anak.
Dampak negatif
Dampak dari gaya pola asuh permisif adalah anak mengembangkan perasaan bahwa
orang tua lebih mementingkan aspek lain dalam kehidupan daripada anaknya. Oleh karenanya, anak banyak yang kurang memiliki kontrol diri dan tidak dapat mengatasi kemandirian secara baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H