Mohon tunggu...
M Yusuf Syafii
M Yusuf Syafii Mohon Tunggu... Pelaut - Mahasiswa

Pecinta laut dan kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Garam : Simbol Keseimbangan dan Kekuatan dalan Ilmu dan Islam, Serta Peran Strategisnya Bagi Indonesia

13 Juli 2024   20:48 Diperbarui: 13 Juli 2024   21:18 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 

Mengupas Fenomena Ekspor Impor Garam di Indonesia: Tinjauan Faktual

 

Garam telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman dahulu. Di Indonesia, garam tidak hanya digunakan sebagai bahan penyedap makanan, tetapi juga dalam industri pengolahan makanan, kimia, farmasi, dan lainnya. Fenomena ekspor impor garam di Indonesia menjadi perhatian penting, karena berdampak langsung pada ketersediaan dan harga garam di pasar domestik.

Produksi Garam Indonesia

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, produksi garam Indonesia pada tahun 2021 mencapai sekitar 4,8 juta ton. Produksi tersebut didominasi oleh garam rakyat yang dihasilkan dari proses penguapan air laut secara tradisional di daerah pesisir. Namun, meskipun produksi garam di Indonesia cukup besar, negara ini masih mengalami defisit garam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ketergantungan pada Impor Garam

Meskipun Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas pantai yang sangat besar, negara ini masih mengimpor sejumlah besar garam setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, Indonesia mengimpor sekitar 3,6 juta ton garam dengan nilai impor mencapai sekitar 60 juta dolar AS. Penyebab utama ketergantungan ini antara lain adalah kualitas garam dalam negeri yang tidak memenuhi standar industri tertentu dan kurangnya investasi dalam infrastruktur produksi garam.

Dampak Terhadap Petani Garam Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun