Sumber hukum utama ajaran Islam adalah Al Quran. Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat dan 6.236 ayat. Al Quran mencakup hukum untuk seluruh kehidupan manusia. Dari hal yang paling sederhana sampai paling rumit. Al Quran berlaku sejak mulai diturunkan sampai dengan hari kiamat. Menjadi sumber hukum bagi para jelata sampai raja.
Jangkauan Al Quran begitu luas. Wajar jika muslim awam tidak mempu memahami makna dan kandungan Al Quran secara utuh. Hanya orang dengan kelas ilmu tertentu yang mampu memaknai kandungan Al Quran secara keseluruhan, komprehensif, holistik.
Kemampuan seseorang memahami Al Quran dapat penulis analogikan dengan pengatahuan seseorang terhadap bumi. Seorang Jawa memahami bumi sebagai hamparan subur, sawah terbentang, sungai mengalir tanpa henti, matahari sangat panas di siang bolong. Sedangkan seorang Inggris menggambarkan bumi dengan hawa dingin, empat musim, miskin panas matahari.
Seorang turis yang biasa melancong ke berbagai negara tentu punya pandangan sendiri tentang bumi. Dia melihat keindahan bumi diberbagai belahan, melihat berbagai perbedaan budaya yang harmonis dan seterusnya.
Namun demikian, tidak banyak orang yang mampu memahami bumi dengan sebenarnya. Karena ada kutub utara dan selatan yang masih tersembunyi dan belum diketahui detailnya. Lautan luas yang belum dijelaskan kandungannya. Dan seterusnya.
Pandangan si Jawa tentang bumi tentu saja benar. Pandangan si Inggris juga benar. Sang turis juga benar dalam pandangannya. Ketiganya benar, tidak ada yang bisa disalahkan, karena ketiganya memang berada dan melihat bumi.
Seruan Jihad
Sebagaimana seruan untuk saling menyayangi, mengasihi dan bertoleransi, Al Quran juga menyebutkan kewajiban untuk berjihad di jalan Islam. Berjihad untuk tegaknya hukum islam. Berjihad untuk membrantas kebathilan dan menegakkan kebenaran serta keadilan.
Ajaran dasar yang sangat kondang dikhotbahkan para ulama kira-kira sebagai berikut: tegakkan kebenaran dengan hatimu, mulutmu atau dengan pedangmu. Menggunakan hati hanya pantas untuk kalangan yang lemah, sedangkan pedang adalah perjuangan terbaik.
Masih banyak ayat-ayat Al Quran yang menyerukan jihad. Demikian juga dengan sejarah Islam sendiri yang sarat dengan berbagai peperangan.
Sebagian kelompok muslim, terutama yang hidup di daerah miskin, pendidikan rendah, penuh konflik dan perang seperti dijelaskan di atas, cenderung pada ayat-ayat perjuangan dan jihad. Mereka menganggap bahwa jihad perang adalah sebaik-baik perjuangan, dan mati dalam jihad adalah sebaik-baik kematian seorang hamba di sisi Tuhan. Kematian dalam jihad akan mengantarkan mujahid langsung ke surga, tanpa hisab.