Mohon tunggu...
Fikri Yusril
Fikri Yusril Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Anak 3-6 Tahun

24 November 2016   22:45 Diperbarui: 24 November 2016   23:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pengertian Konsep Diri

Gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter tentang diri sendiri. 

Analisis neo-Piagetian menggambarkanperalihanpadaanakusia3-6tahunmunculdalam3 tahap:

1.Representasitunggaladalahtahapawaldariperkembangan.
2.Pemetaanrepresentasiadalahtahapkeduadariperkembangan
3.Sistemrepresentasiadalahtahapterakhirdalamperkembangan

Identitas Gender

  Identitas genderadalah kesadaran yang dibangun pada anak usia dini bahwa ia seorang laki-lakiatau perempuan. 

Gangguan Identitas Gender

•Berkeinginan kuat menjadi anggotagender lawan jenisnya
•Mempunyai keinginan berpartisipasi dalamaktivitas permainan yang sesuai denganlawan jenisnya.
•Gangguan identitas gender dapat berakhirpada remaja ketika anak – anak mulai dapat menerima identitas gender. Tetapijuga dapat terus berlangsung sampai remaja bahkan hingga dewasa sehinggamungkin menjadi gay atau lesbian.

Permainan

Pengertian  Permainan

 definisidari  permainan bagi anak adalah suatubentuk aktivitas yang menyenangkan dilakukan semata-mata untuk aktivitas itusendiri. (Hetherington & Parke, 1979)

TINGKAT-TINGKATKOGNITIF DALAM BERMAIN
a.bermain funsional  (kadang-kadangdisebut bermain gerak) berisi praktik-praktik pengulangan dalam gerakan otot besar.
b.bermain konstruktif(disebut juga bermain objek) adalahpermainan yang menggunakan objek atau meterial untuk membuat sesuatu.
c.bermain dramatis (juga disebut permainan pura-pura,permainan fantasi atau imajinatif), melibatkan objek imajiner, aksi, peran yangmengunakan fungsi-fungsi simbolis yang muncul dibagian akhir tahunkedua(Piaget, 1962). 

Fungsi permainan

1)   Fungsi konitif (Piaget 1962)

•   Menjelajahi lingkungan,mempelajari objek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan masalah 

•   Mengembangkan potensidan keterampilan dengan cara menyenangkan.

2)FungsiSosial, dapat meningkatkanperkembangan sosial (dramatical play)

3)FungsiEmosi, permainan memberikan perasaan senang dan anak dapat melepaskan energi 

 Gaya Pengasuhan :

1. Pola Asuh Otoriter

Ciri-ciri: 

•Orangtua cenderung terpisah dengan anak dan kurang hangat.

•Anak cenderung tidak senang.

 2. Pola Asuh Permisif

Ciri-ciri:

•Orangtua cenderung hangat, tidak terlalu mengontrol, dan tidak terlalu menuntut.

•Anak kurang dapat mengontrol diri dan menjadi kurang dewasa.

 3. Pola Asuh Otoritatif

Ciri-ciri:

•Orangtua menjelaskan alasan dibalik keputusan mereka dan menyukai disiplin induktif.

•Anak menjadi mandiri, memiliki kontrol diri, dan merasa aman.

Perilaku Khusus

1. PerilakuPrososial

  Yaitu tindakan suka rela yangbertujuan untuk memberikan manfaat padaorang lain.

a. Ketakutan

  yaitu rasa takut yang muncul dari pengalaman sendiri atau dari mendengar cerita tentang pengalaman orang lain.

 2. Agresi, dibagimenjaditiga:

  a.AgresiInstrumental yaitu agresi yangdigunakan sebagaiinstrument untuk mencapai tujuan anak.

  b.AgresiTerbuka (langsung)yaitu agresi yangterbuka ditujukan langsung untuk mencapai pada targetnya.

  c.AgresiRelasi(tidaklangsung)yaitu agresi yangditujukan untuk merusak atau mencampuri hubungan denganorang lain, reputasi atau kesejahteraan psikologis. 

Hubungan Dengan Orang Tua

  Kasih sayangOrang Tua atau pengasuh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak  merupakan kunci utama perkembangan sosial anak dan ini merupakan dasar bagi perkembangan emosionaldan sosial anak.

Hubungan Dengan Saudara Kandung

•Interaksiantara saudara juga dapat membentuk kemampuan sosialisasi anak karena anakdibiasakan untuk dapat berinteraksi dengan orang laindan bisa bertindak sebagai dukunganemosional ,saingan dan mitra komunikasi (carlson,1995)

Hubungan Dengan Teman Sebaya (Peer)

•Interaksi sosial anak dengan anak yanglain diluar keluarga menyediakan kesempatan untuk berbaur dengan mereka yangberstatus sama, mengembangkan hubungan dengan perbandingan identitas sosial, menemukan perbedaan sosial dari keluarga,mengembangkan kemampuan karakter kompetisi sosial pada anakdan interaksi merupakan peran yangsangat penting pada perkembangan.
•

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun