Maka dari itu, kami menghimbau agar kita semua menahan diri. Mengedepankan akal sehat dan bukan fanatik buta. Perseteruan sesama umat beragama di Indonesia hanya menguntungkan pihak ketiga, yang terakhir ini mesti kita catatan bersama. Jangan biarkan kepribadian toleran, majemuk sekaligus religius bangsa kita dikoyak-koyak mereka imperialisme gaya baru itu.
Dan Kembali lagi. Hemat kami, menghormati orang yang berpuasa dan lebih luas lagi menghormati setiap umat beragama yang sedang menjalankan ibadah adalah bentuk toleransi (titik) tidak perlu diributkan, kejadian Ibu Eni biar menjadi pelajaran kita semua. Hentikan bertindak reaktif dan tendensius. Hanya perlu sedikit evaluasi.
Dan Pemerintah juga diharapkan bisa bijaksana dan tidak tergiring opini yang berkembang, yang bisa membuat opini menjadi liar dikembangkan ke isu Pemerintah akan mencabut Perda tersebut dan atau Perda sejenis yang berbasis nilai-nilai agama. Sehingga menambah parah suasana menjadi lebih keruh terlebih melukai hati umat. (@MYusranRso)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H