Mohon tunggu...
Muhamad Yudi adi w
Muhamad Yudi adi w Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - mahasiswa FPB UKSW SALATIGA

berbagi ilmu itu indah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Nyabuk Gunung", Gunung Kok Diberi Ikat Pinggang?

11 Agustus 2020   09:57 Diperbarui: 11 Agustus 2020   10:22 4299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di masa sekarang ini kerifan lokal yang ada bisa saja mengalami suatu kelunturan. Diakibatkan karena beberapa hal menjadi suatu tantangan bagi kearifan lokal tersebut, diantaranya:

Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mempengaruhi kebutuhan pangan dan berbagai produksi lainya untuk mencukupi kebutuhan manusia. Keadaan yang terjadi akan menuntut orang untuk melakukan modernisasi pertanian dengan melakukan revolusi hijau.

Selain itu dengan adanya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat maka kebutuhan akan suatu tempat tinggal akan meningkat sehingga terkadang untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibuatklah pemukiman ditempat yang tadinya menjadi budidaya nyabuk gunung.

Teknologi modern dan budaya

Perkembangan teknologi yang tidak dibarengi dengan pengelolaan lingkungan yang baik dan memadai akan mengakibatkan bahaya dan keruakan terhadap lingkungan itu sendiri.

Sebagai contoh, banyaknya penggunaan teknologi dalam sektor industri guna mempermudah proses produksi terkadang secara tidak sadar akan mendorong orang-orang yang terlibat dengan industri tersebut menginginkan produksi yang banyak sehingga akan mengakibatkan pengambilan suber daya alam yang ada menjadi tidak terkontrol, hal tersebut akan mencegah pertumbuhan suatu lingkungan.

Modal Besar

Keuangan yang meningkat dalam perekonomian masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Sebagai contoh, pembukaan lahan untuk tempat industri. Akan mengakibatkan tersingkirnya masyarakat asli yang tinggal turun temurun sehingga pelestari lingkungan atau kearifan lokal akan berkurang dan pelaksanaan kearifa tersebut akan menemui jalan buntu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun