"Udah dong, jangan sedih terus. Kita piknik yuk, biar kamu lupa sama masalahmu."
Menamaninya piknik atau jalan-jalan sebentar juga mampu memberikan dukungan lebih kuat kepada teman Anda bahwa ia bisa melewati masalah yang ada sekarang. Lebih dari itu, kalian bisa lebih akrab satu sama lain dan saling menghibur.
Melatihmu menjadi pendengar yang baik
Sadar nggak? Ternyata dengan mendengarkan curhatan teman atau orang lain kamu sedang melatih dirimu menjadi pendengar yang baik. Ketika kamu mampu menjadi pendengar yang baik kamu juga dapat mengambil hikmah dan pembelajaran dari masalah yang sedang dihadapi temanmu.Â
Karena menjadi pendengar yang baik itu lebih sulit daripada hobi bicara ngalor-ngidul. Saat seseorang tak menemukan tempat curhatnya mereka menggunakan media sosial untuk curhat. Dari situlah mulai muncul bullying, dikatain galau atau apalah.
Mengurangi keegoisan
Ketika kamu mau menjadi pendengar dari setiap curahan hati teman atau siapapun itu secara tidak sadar kamu sedang mengurangi tingkat keegoisan yang kamu miliki. Karena tidak semua orang mau mendengarkan semua curhatan temannya. Padahal kalau kamu lagi punya masalah kamu pasti butuh teman cerita. Jadi, jangan lupa luangkan waktu untuk mendengarkan curhatan temanmu.Â
Toh, sekarang sudah eranya dunia digital, nggak harus ketemu. Melalui telepon, atau chatting kamu bisa curhat. Â Kamu juga akan belajar peduli terhadap orang lain dan mengembalikan ingatanmu bahwa manusia adalah mahuluk sosial yang saling membutuhkan.
Mendapat pandangan baru
Mendengarkan cerita orang lain entah siapa itu atau mungkin temanmu akan melatihmu berpikir lebih real, kronologis dan membantumu mendapatkan pandangan baru terhadap suatu masalah.Â
Pandangan ini bisa saja merubah pandanganmu terhadap suatu masalah kecil dalam hidupmu. Karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap suatu masalah. Sehingga membuatmu tidak terperangkap hanya pada satu titik pandang saja dan menjadikanmu lebih kuat menghadapi masalah yang kamu hadapi.