Mohon tunggu...
Dhanang Sukmana Adi
Dhanang Sukmana Adi Mohon Tunggu... -

Seorang Ayah satu anak, Suami dari Yulita Rusli R, Yang Pengen nulis saja di Kompasiana selain mengelola beberapa blog pribadi seperti di mysukmana.info

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan ke Rumah Atsiri, Dulu, Sekarang Serta Keberadaannya untuk Pengetahuan di Masa Depan

29 April 2016   08:38 Diperbarui: 29 April 2016   09:18 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kami berkunjung kesana, saya melihat bekas  laboratorium dengan berbagai macam botol yang usianya mungkin lebih tua dari usia saya. Bau ruangan yang sangat khas, semerbak berbagai macam aroma yang di hasilkan dari minyak Atsiri ada disana semua. Ruangan ini sejak di akusisi oleh PT Atsiri Indonesia memang di isolasikan supaya tidak tersentuh oleh pekerja proyek yang sedang mengerjakan bangunan untuk dijadikan Museum Rumah Atsiri Indonesia. Saya dan rekan-rekan cukup beruntung sekali karena sudah di ijinkan untuk masuk dan menikmati Aroma Atsiri yang sudah puluhan tahun usianya.

21-jpg-5722a1088efdfd38048b456a.jpg
21-jpg-5722a1088efdfd38048b456a.jpg
Ruang Laboratorium Minyak Atsiri

ra-87-jpg-5722a156137b61520f4f9557.jpg
ra-87-jpg-5722a156137b61520f4f9557.jpg
Sisa Minyak Yang Masih Menimbulkan Aroma Khas Atsiri

ra-91-jpg-5722a196137b61090e4f9586.jpg
ra-91-jpg-5722a196137b61090e4f9586.jpg
Kompor Untuk Proses Pembuatan Minyak Atsiri yang Tersisa

Setalah melihat isi dari Laboratorium, kami pun di ajak Pak Markhaban untuk naik ke bagian atap, pondasi yang sangat kokoh, anak tangga yang begitu kuat seperti memberitahukan ke kami, bahwa ini adalah proyek yang tidak main-main ketika membuatnya. Apalagi temboknya yang cukup unik, tersusun dari kolom dan balok dengan bentuk lain dari biasanya. Ketika di bagian atap, pemandangan indahpun saya lihat, deratan bukit hingga gunung lawu tampak jelas. Lahan sekitar Atsiri yang dulunya ditanami sereh dan tumbuhan penghasil Atsiri kini sudah beralih fungsi. Dalam batin saya “tak apalah, karena sekarang sudah ada pihak yang menguri-nguri peninggalan sejarah tersebut”

ra-4-jpg-5722a2cdd493734b052aa651.jpg
ra-4-jpg-5722a2cdd493734b052aa651.jpg
Pemandangan Gedung Berlatar Belakang Sawah dari Atap

ra-5-jpg-5722a26b157b611f0eee41bb.jpg
ra-5-jpg-5722a26b157b611f0eee41bb.jpg
Atap yang Terbuat dari Cor Beton yang Sangat Kuat

ra-71-jpg-5722a20f8efdfd2f048b456b.jpg
ra-71-jpg-5722a20f8efdfd2f048b456b.jpg
Bangunan dengan Tembok Loster yang Unik

Pihak PT Atsiri Indonesia juga merancang museum khusus , Museum tersebut rencananya akan di alokasikan di bangunan bekas mesin diesel yang dulunya digunakan untuk penggerak mesin ekstrasi Miyak Atsiri. Sedangkan bangunan Utama akan digunakan sebagai wahana edukasi, kelas edukasi minyak atsiri, restaurant, coffe shop dan lounge hingga ruang pertemuan. Dalam pengelolaan nantinya PT Rumah Atsiri Indonesia juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk bisa menghidupkan Museum dengan segala akomodasinya.

Museum Rumah Atsiri yang rencanya akan di buka akhir tahun 2016, atau Agustus mendatang, tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk disekitar, dan masyarakat sekitar berharap keberadaan Museum Rumah Atsiri akan kembali menumbuhkan perekonomian khususnya warga Plumbon, Kecamatan Tawangmangu Karanganyar. Demikian sedikit cerita saya mengenai perjaanan dan napak tilas di Rumah Atsiri, semoga bermanfaat bagi pembaca Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun