Ketika kami berkunjung kesana, saya melihat bekas laboratorium dengan berbagai macam botol yang usianya mungkin lebih tua dari usia saya. Bau ruangan yang sangat khas, semerbak berbagai macam aroma yang di hasilkan dari minyak Atsiri ada disana semua. Ruangan ini sejak di akusisi oleh PT Atsiri Indonesia memang di isolasikan supaya tidak tersentuh oleh pekerja proyek yang sedang mengerjakan bangunan untuk dijadikan Museum Rumah Atsiri Indonesia. Saya dan rekan-rekan cukup beruntung sekali karena sudah di ijinkan untuk masuk dan menikmati Aroma Atsiri yang sudah puluhan tahun usianya.
Setalah melihat isi dari Laboratorium, kami pun di ajak Pak Markhaban untuk naik ke bagian atap, pondasi yang sangat kokoh, anak tangga yang begitu kuat seperti memberitahukan ke kami, bahwa ini adalah proyek yang tidak main-main ketika membuatnya. Apalagi temboknya yang cukup unik, tersusun dari kolom dan balok dengan bentuk lain dari biasanya. Ketika di bagian atap, pemandangan indahpun saya lihat, deratan bukit hingga gunung lawu tampak jelas. Lahan sekitar Atsiri yang dulunya ditanami sereh dan tumbuhan penghasil Atsiri kini sudah beralih fungsi. Dalam batin saya “tak apalah, karena sekarang sudah ada pihak yang menguri-nguri peninggalan sejarah tersebut”
Pihak PT Atsiri Indonesia juga merancang museum khusus , Museum tersebut rencananya akan di alokasikan di bangunan bekas mesin diesel yang dulunya digunakan untuk penggerak mesin ekstrasi Miyak Atsiri. Sedangkan bangunan Utama akan digunakan sebagai wahana edukasi, kelas edukasi minyak atsiri, restaurant, coffe shop dan lounge hingga ruang pertemuan. Dalam pengelolaan nantinya PT Rumah Atsiri Indonesia juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk bisa menghidupkan Museum dengan segala akomodasinya.
Museum Rumah Atsiri yang rencanya akan di buka akhir tahun 2016, atau Agustus mendatang, tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk disekitar, dan masyarakat sekitar berharap keberadaan Museum Rumah Atsiri akan kembali menumbuhkan perekonomian khususnya warga Plumbon, Kecamatan Tawangmangu Karanganyar. Demikian sedikit cerita saya mengenai perjaanan dan napak tilas di Rumah Atsiri, semoga bermanfaat bagi pembaca Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H