Ada yang benar-benar antusias mendengarkan dan membacanya, ada pula yang mengabaikan dan bahkan menimpali secara negatif.Â
Tetapi saya bodo amat, karena tujuan saya bukan untuk mendapatkan reaksi yang sesuai dengan yang saya harapkan - meskipun itu bagus, tapi saya rasa, saya perlu untuk menumpahkan semua yang sudah penuh, baik itu isi kepala maupun isi hati.Â
Semua orang memang memiliki masalah pribadi yang membebani hidup mereka masing - masing. Tapi itu bukan alasan kita untuk " ah sudahlah semua orang juga punya masalah, untuk apa saya ceritakan  masalah saya".Â
Ingatlah bahwa bercerita itu banyak manfaatnya. Selain menghilangkan stress dan meringankan beban pikiran, bercerita juga dapat meningkatkan empati dan pemahaman dari dan terhadap sesama.Â
Justru karena setiap orang itu memiliki masalah, maka dengan kita bercerita, setidaknya ini dapat mengembalikan semangat orang lain yang mendengarkan cerita kita.Â
Apalagi pada saat yang sama mereka sedang dalam masalah pribadi. Ini dapat mengembalikan semangat mereka bahwa, " oh iya, ternyata bukan saya satu-satunya yang sedang dililit masalah ".
Dan kalaupun orang atau audiens yang baca atau mendengarkan cerita kita, sedang baik - baik saja, ini akan menyadarkannya untuk selalu bersyukur bahwa, " oh, iya. Ternyata ada yang sedang lebih buruk dari saya dalam menjalini hidup".Â
Sehingga tidak masalah jika ada yang menimpali atau menanggapi cerita kita  dengan negatif. Kita bercerita sedih, bukan untuk mendramatisir keadaan dan nasib. Juga bukan berniat pamer, apabila kita bercerita tentang suatau pencapaian atau pemahaman tertentu kepada orang  lain.Â
Saya jadi teringat dengan kata - kata paling terkenal dari Steve Jobs, "the most powerfull man in this world is storyteller". Orang lain tidak akan mengetahui isi kepala kita kalau kita tidak bercerita.Â
Apakah kita memiliki konsep hebat luar biasa dalam otak kita, itu tidak akan berarti apa  -apa dan membawa kita menjadi orang hebat kalau kita tidak menceritakannya.
Begitu pula dalam hal isi hati dan perasaan. Apakah kita sedang merasa sedih atau senang, tidak cukup hanya memperlihatkannya dengan mimik wajah. Orang lain akan menafsirkannya dengan berbeda.Â