Mohon tunggu...
Yohanes Patrio
Yohanes Patrio Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Harian Lepas

* Seorang Kuli yang Mencoba Beropini. * Pegiat Filsafat, Sastra dan Budaya. * Blog : www.yokonikopinion.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soeparti: Perantau Tidak Boleh Sakit

18 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola Stres

Stres adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan perantauan. Entah karena pikiran kita sendiri, atau karena lingkungan dan relasi sekitar. Namun, cara kita mengelola stres dapat berdampak besar pada kesehatan kita. Carilah cara-cara yang efektif untuk mengatasi stres, seperti meditasi, hobi, atau berbicara dengan teman dekat. Mengelola stres dengan baik akan membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik, yang pada akhirnya mendukung pencapaian target dan tujuan.

Pentingnya Pemeriksaan Rutin

Jangan lupakan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Meskipun tidak merasakan gejala yang mengkhawatirkan, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah kemungkinan penyakit yang lebih serius di masa depan.

Penutup

Sebagai perantau, kita sering kali terfokus pada target dan pencapaian. Namun, menjaga kesehatan adalah kunci agar semua usaha dan kerja keras kita tidak sia-sia. Seperti yang dikatakan Ibu Soeparti, bahwa perantau tidak boleh sakit yang pada dasarnya hendak mengatakan bahwa kesehatan adalah fondasi dari semua pencapaian. 

Dengan menjaga pola hidup sehat, mengelola stres, dan melakukan pemeriksaan rutin, kita tidak hanya dapat meraih tujuan dengan lebih efektif, tetapi juga memastikan bahwa perjalanan perantauan kita berlangsung dengan baik dan penuh energi. Jangan sampai kesehatan terabaikan dalam mengejar impian, karena pada akhirnya, tubuh yang sehat adalah aset terbesar dalam perjalanan hidup kita. 

Jikapun nanti kelak kita gagal di tanah rantauan, tetaplah pulang ke kampung halaman. Paling tidak keluarga kita tahu bahwa kita masih hidup, sehat dan mampu bertahan hidup dalam kerasnya persaingan kota metropolitan yang penuh dengan kompetisi. Sebab ternyata, dua dari tiga orang anak Bu Soeparti adalah perantau. Dan mereka selalu pulang setiap setahun sekali; dalam keadaan sehat walafiat dan beliau tetap menyambut mereka dengan senyum kebahagiaan. 

Sekian dan terima kasih.

Attribution: Colaborate with AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun