Mohon tunggu...
Yohanes Patrio
Yohanes Patrio Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Harian Lepas

* Seorang Kuli yang Mencoba Beropini. * Pegiat Filsafat, Sastra dan Budaya. * Blog : www.yokonikopinion.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesempurnaan Dan Kebahagiaan Yang Sejati

2 Juni 2024   03:58 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:20 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penting untuk memahami bahwa kesempurnaan sejati bukanlah tentang memiliki segalanya secara fisik atau materiil. Sebaliknya, itu lebih tentang penerimaan diri, menghargai kelebihan dan kekurangan, dan menemukan kedamaian dalam diri sendiri. Menerima bahwa tidak ada yang sempurna dalam arti mutlak adalah langkah pertama menuju kebahagiaan yang sejati.

Dalam hubungan, terlalu banyak kesempurnaan juga bisa menjadi beban. Ketika seseorang dianggap terlalu sempurna, pasangannya mungkin merasa tidak mampu untuk mencapai standar yang sama. Ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana salah satu pihak merasa tidak dihargai atau tidak mampu untuk bersaing dengan citra yang dibangun oleh pasangannya.

Ketika seseorang terlalu fokus pada pencarian kesempurnaan, mereka mungkin kehilangan makna yang jauh lebih berarti dalam hidup. Padahal, kebahagiaan yang sejati seringkali ditemukan dalam momen-momen sederhana, dalam hubungan yang mendalam, dan dalam pengalaman yang memberi makna. Terlalu banyak mengejar kesempurnaan dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal ini, menyebabkan kekosongan emosional yang sulit diisi.

Jadi, dari kisah perceraian Ricardo Kaka dan Carolina Celico, kita dapat belajar bahwa kesempurnaan yang tampak dari luar tidak menjamin kebahagiaan yang sejati. Sejati adalah ketika kita menerima diri kita apa adanya, menemukan makna dalam kehidupan kita, dan menjalin hubungan yang membangun dengan orang-orang yang kita cintai. Itulah yang sebenarnya penting dalam hidup ini.

Bersyukurlah dengan segala yang kita miliki saat ini sambil tetap berusaha untuk mengembangkan potensi yang ada tanpa harus menjadi seseorang yang sebenarnya bukan kita yang asli. Jadilah autentic, apa adanya serta jujur terhadap diri sendiri. Karena pada akhirnya, kejujuran dan ketulusanlah yang membawa kebahagiaan yang sesungguhnya, sementara upaya untuk mempertahankan citra palsu hanya akan membawa penyesalan dan kehancuran di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun