Bagi para penggemar seni musik, lagu klasik atau lawas memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Selain karena dapat memikat pendengarnya dengan nuansa yang membawa pada kehidupan masa lalu, lagu-lagu tersebut juga mampu membangkitkan refleksi dan pemikiran mendalam mengenai makna dan tujuan di setiap bait  dalam liriknya. Mulai dari musik barat hingga klasik dari tanah air, warisan musik masa lalu ini masih memikat berbagai kalangan.
Meskipun telah berpuluh tahun berlalu, komposisi musik yang tetap memukau, suara penyanyi yang merdu, serta makna yang terkandung dalam liriknya masih relevan hingga saat ini, bahkan untuk tahun-tahun yang akan datang.
Dalam tulisan ini, akan diulas dan digali makna dari salah satu lagu pop daerah Manggarai, karya Makarius Arus, yang berjudul "Oe Nendong."
Berikut adalah lirik lagu "Oe Nendong," dengan perkiraan terjemahan pribadi. Jadi ini mungkin rentan akan  kesalahan.
Oe e Nendong... De ngo'o  keta taung Nendong e ata dian. 2X
Rame tapa tete sale Leleng, e Leleng lelo diang cesua. 2X
Neka emong keta tawa HAHA
Asa kaba ulu paca o jangka koe 2X
Eme nuk naram weta ge ta lako cama weta ge
Ole Lemas e Lemas e sale wae yo.
Ole Lemas e Lemas e sale wae yo Lemas e ei yo ta lako cama diang ge.
Oe e Nendong... De ngo'o  keta taung Nendong e ata dian. 2X
Rame tapa tete sale Leleng, e Leleng lelon diang cesua. 2X
Neka emong keta awit agu anak dami
Asa japj reme kawing o jangka koe 2X
Eme nuk aku  enu e  ta lako kaut enu e
Ole Lemas e Lemas e sale wae yo.
Ole Lemas e Lemas e sale wae yo Lemas e ei yo ta lako cama diang ge.
Saat mendengarkan lagu ini, muncul tiga pertanyaan besar: Siapa sih sebenarnya Nendong yang dimaksud oleh pengarang, Makarius Arus? Siapa Lemas dalam lagu "Oe Nendong"? Dan apa pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam lagu tersebut?
