Mohon tunggu...
Myrna Vergiana
Myrna Vergiana Mohon Tunggu... Administrasi - Tangerang, Banten

Fun Fearless Female who loves travelling, listening music, dancing n reading magazine. Having Economic/Accounting background and currently working for European Union Humanitarian Aid Dept consider that writing is a passion even not doing it very often. It is the way you can express the feeling,what you have in mind and at the end to share....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Welcome back America!.. Pilpres AS Rasa Indonesia

9 November 2020   12:00 Diperbarui: 9 November 2020   19:02 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demonstrasi terjadi terutama di daerah yang dianggap kantung-kantung pemilih partai republik. Sebagai ungkapan ketidakpuasan terhadap hasil pilpres. Kalau begini, jadi teringat suasana kental Indonesia. Memang benar kata pepatah, ataupun mungkin iklan pedagang furniture yang mengatakan kalau sudah duduk..lupa berdiri !.

Dalam sebuah pertarungan politik, ada pihak yang menang dan pastinya ada pihak yang kalah alias kurang beruntung. Alih-alih memberikan selamat pada pasangan terpilih, moment yang seharusnya dapat memberbaiki citra Trump atau paling tidak para pendukung ataupun partai pengusungnya, sang petahana justru asik menghabiskan waktu bermain golf. Benar-benar karakter pemimpin yang sulit dimengerti. 

Pertanyaan nya apakah rakyat Amerika yang highly educated akan membiarkan pemimpin seperti ini kembali leluasa memimpin ? ..kali ini rasanya tidak. Bahkan terpilihnya Trump saat pilpres 4 thn lalu mungkin sebuah mimpi buruk bagi Amerika. 

Kamala Harris dalam pidato kemenangannya mengatakan 'democracy is not a state, it is an act, the US democracy is not guaranteed, it is strong as our willingness to fight for it, to guard it, never take it for granted. Protecting democracy takes struggle, sacrifice but there is a joy in it’. Beliau juga mengatakan 'black people is the backbone of US democracy. This is the country with possibility and the moment like this is possible.'.Tak kalah menarik, ia mengatakan bahwa ia sebagai wanita kulit hitam pertama yang menjabat sebagai wakil presiden, namun beliau mengatakan ' I would not be the last..' .Dari pernyataannya terlihat betapa ia menjunjung tinggi demokrasi dan kesetaraan gender/ras.

Biden yang berlari diatas panggung saat kemunculan disambut riuh pendukungnya. The man of sympathy, the man of the moment. Pria berusia 77 tahun ini merupakan presiden Amerika tertua.

 The road ahead will not be easy ..begitu banyak PR yang menunggu pasangan terpilih ini dari mulai soal meluruskan kebijakan kontroversi yang dibuat pada era Trump, penanganan Covid, issue climate change menyusul economic recovery bagi pihak-pihak yang paling terdampak. 

Tidak berlebihan rasanya jika kita membandingkan dengan apa yang telah dilakukan Indonesia selama hampir 8 bulan pandemi ini berlangsung, segudang paket stimulus yang mengisi hampir semua lapisan masyarakat terdampak telah diluncurkan.

Negara adidaya dengan kasus terbanyak pun saat ini belum memiliki strategi yang pas dalam penanganan pandemi. Tak heran, kalau presiden petahana akhirnya harus didepak karena tidak ada kebijakan yang dianggap pamungkas untuk melindungi rakyat Amerika dari kondisi pandemi. 

Dan issue inilah sebenarnya salah satu strategi yang diangkat kubu Biden-Harris untuk meng kick kubu petahana. Dan kita semua bisa melihat, bidikan mereka menyasar dengan sangat sempurna. 

Meski untuk kedua kubu masih belum merubah pandangan politiknya terhadap China. Namun ketegangan mungkin akan berkurang jika Biden menjadi presiden terpilih.

Bagi para analis politik dan ekonomi mengatakan tidak membawa pengaruh yang signifikan bagi Indonesia baik Biden ataupun Trump yang kembali terpilih sebagai presiden, karena Indonesia-Amerika telah memiliki kesepakatan bilateral yang telah dibangun sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun